tidak terdengar suara dentumanJakarta (ANTARA) - Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Senin merekam aktivitas vulkanik berupa erupsi pada Gunung Anak Krakatau yang secara administratif berlokasi di Kecamatan Punduh Pedada, Kabupaten Lampung Selatan, Provinsi Lampung.
Petugas Pos Pantau Gunung Anak Krakatau Jumono dalam laporannya mengatakan erupsi itu terjadi Senin pada pukul 17:57 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati.
"Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 20 milimeter dan durasi lebih kurang 32 detik. Tidak terdengar suara dentuman," kata Jumono dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Senin.
Baca juga: Waspadai potensi tsunami akibat erupsi Gunung Anak Krakatau
Baca juga: BMKG: Potensi tsunami dari erupsi Gunung Anak Krakatau menurun
Catatan sejarah kegiatan vulkanik Gunung Anak Krakatau sejak lahirnya 11 Juni 1930 hingga 2000, telah mengalami erupsi lebih dari 100 kali baik bersifat eksplosif maupun efusif.
Dari sejumlah letusan tersebut, umumnya titik letusan selalu berpindah-pindah di sekitar tubuh kerucutnya. Waktu istirahat berkisar antara satu sampai delapan tahun dan umumnya terjadi empat tahun sekali berupa letusan abu dan leleran lava.
Kegiatan terakhir Gunung Anak Krakatau, yaitu letusan abu dan leleran lava berlangsung mulai 8 November 1992 beberlanjut sampai Juni 2000.
Jumlah letusan per hari tercatat oleh seismograf yang ditempatkan di Pos PGA Pasauran, sedangkan jumlah material vulkanik yang dikeluarkan selama letusan tersebut mencapai 13 juta meter kubik terdiri dari lava dan material lepas berkomposisi andesit basaltis.
Baca juga: AirNav Indonesia pantau intensif dampak erupsi Gunung Anak Krakatau
Baca juga: Respons BNPB atas Anak Krakatau mengacu pada situasi potensi bencana
Baca juga: PVMBG sebut jalur penyeberangan di Selat Sunda relatif aman
Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022