Cianjur (ANTARA) - Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Cianjur, Jawa Barat, menggelar program padat karya di lima kelurahan dan desa sebagai upaya menanggulangi dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM) dengan menyerap 200 pekerja.
Kepala Disnakertrans Cianjur Endan Hamdani di Cianjur, Senin, mengatakan program padat karya tersebut menyerap 40 tenaga kerja di masing-masing kelurahan dan desa yang sedang melakukan pembangunan yang didanai pemerintah.
Baca juga: Delapan kelurahan Kota Cirebon peroleh program padat karya tunai PUPR
"Untuk program ini rata-rata pekerjaan yang disediakan sebagai buruh untuk membangun proyek pemerintah seperti talud di sejumlah sungai yang membentang di wilayah perkotaan dan wilayah timur Cianjur," katanya.
Menurut dia, pekerja yang direkrut merupakan warga yang menganggur dan setengah menganggur agar mendapat penghasilan selama mengikuti program tersebut, mereka akan mendapat honor sesuai standar dari pemerintah daerah setiap hari bekerja selama 5 jam.
Baca juga: Program infrastruktur padat karya di Bantul gerakkan ekonomi lokal
Untuk tukang dibayar Rp75 ribu, mandor Rp80 ribu, dan pekerja kasar dibayar Rp70 ribu per hari. Sedangkan di lima titik lokasi pekerjaan disiapkan anggaran padat karya sekitar Rp100 juta yang dibagi menjadi tiga komponen.
"Tiga komponen itu yakni upah sekitar Rp42 juta, pengadaan barang dan bahan material Rp48,2 juta serta untuk sarana prasarana pekerja seperti sepatu bot, kaus, dan lainnya. Mereka yang dikaryakan itu diasuransikan dalam BPJS Ketenagakerjaan selama satu bulan," katanya.
Baca juga: Pemkot Jayapura rekrut 700 tenaga kerja untuk program padat karya
Saat ini, kata dia, program padat karya sudah berjalan di Kampung Pataruman, Kelurahan Sayang, Kecamatan Cianjur, Kelurahan Muka dan Desa Babakankaret, Kecamatan Cianjur, Desa Ciherang, Kecamatan Karangtengah, dan Desa Mekarjaya, Kecamatan Mande.
Pewarta: Ahmad Fikri
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022