Tenaga perawat akan menyiapkan berbagai upaya, salah satunya kami koordinasi untuk waspada pada penanganan ginjal akut ini. Karena kondisi ini sangat memprihatinkan
Surabaya (ANTARA) - Dewan Pengurus Wilayah Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Jawa Timur menyiapkan tenaga perawat guna menangani kasus gagal ginjal akut yang terjadi di wilayah setempat.
"Tenaga perawat akan menyiapkan berbagai upaya, salah satunya kami koordinasi untuk waspada pada penanganan ginjal akut ini. Karena kondisi ini sangat memprihatinkan," kata Ketua DPW PPNI Jawa Timur, Prof Dr Nursalam, M.Nurs (Hons) kepada wartawan di Surabaya, Senin.
Ia mengatakan pihaknya telah telah melakukan koordinasi dan sinkronisasi dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat.
PPNI Jatim, katanya, juga dilibatkan untuk memberikan edukasi pencegahan gagal ginjal akut kepada masyarakat seperti mengimbau untuk berhenti sementara mengonsumsi sirop, serta mengenali dan mengedukasi masyarakat terkait tanda-tanda anak yang mengalami gagal ginjal akut.
"Kami telah dilibatkan terutama peran kita sebagai organisasi profesi yaitu melakukan edukasi kepada masyarakat, terutama kebijakan yang dilaksanakan oleh pemerintah," katanya.
Sebelumnya, luas diberitakan bahwa penyakit yang belum diketahui penyebabnya ini menyerang anak-anak di bawah usia 5 tahun.
Kasus Gangguan Ginjal Akut Progresif Atipikal atau Acute Kidney Injury (AKI) terus meningkat.
Hingga 21 Oktober 2022, setidaknya sudah ada 241 kasus yang tersebar di 22 provinsi di Indonesia. Dari data tersebut, 133 di antaranya meninggal dunia.
Baca juga: Dinkes: Kasus gangguan ginjal akut di Jatim naik jadi 30 kasus
Baca juga: Sudah 110 perawat di Jatim terinfeksi COVID-19, sebut PPNI
Baca juga: Belasan balita di Surabaya-Malang meninggal akibat gagal ginjal
Baca juga: PPNI Jatim: Dua perawat di Surabaya meninggal terpapar COVID-19
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022