Iran kini mampu memenuhi 85 persen kebutuhan domestiknya untuk peralatan dan fasilitas gas, kata Reza. Produksi gas meningkat dua kali lipat terlepas dari sanksi keras Amerika Serikat (AS), tambahnya.
Iran dan Rusia dalam beberapa tahun terakhir memperluas kerja sama mereka di berbagai bidang.
Menurut Kantor Berita Shana, pada Juli lalu, kedua negara itu menandatangani nota kesepahaman yang menyebutkan bahwa Rusia diharapkan menginvestasikan sekitar 40 miliar dolar AS (1 dolar AS = Rp15.576) dalam industri perminyakan Iran.
Selanjutnya, pada akhir Juli, Gubernur Bank Sentral Iran Ali Salehabadi mengumumkan bahwa Bursa Efek Teheran meluncurkan perdagangan rial-rubel, menurut Kantor Berita IRNA.
Sekitar sebulan kemudian, Teheran dan Moskow akan memperluas penggunaan mata uang nasional dalam transaksi ke area perdagangan bilateral lainnya, menurut Fars News Agency, kantor berita semiresmi Iran.
Pada akhir Agustus, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov mengatakan Rusia dan Iran sedang menyelesaikan dokumen komprehensif mengenai kerja sama kedua negara.
"Kami puas dengan cara hubungan bilateral kami berkembang. Hubungan bilateral mencapai tingkat kualitatif baru yang akan dipastikan dalam kesepakatan besar antara kedua negara," kata Lavrov pada konferensi pers bersama setelah pertemuannya dengan Menteri Luar Negeri Iran Hossein Amir-Abdollahian di Moskow.
Pewarta: Xinhua
Editor: Fransiska Ninditya
Copyright © ANTARA 2022