... ini telah disusun untuk tetap berkesinambungan dengan aturan yang berlaku, terutama mengenai lingkungan...Jakarta (ANTARA News) – PT Bio Farma (Persero) membuktikan reputasinya mengimplementasikan orientasi hijaunya. Pada 26 Juni lalu Bio Farma meraih penghargaan Indonesia Green Office Award (IGCA) 2012 dari Majalah SWA, menyisihkan 28 kandidat peraih lain.
Penghargaan industri hijau ini diserahkan secara langsung oleh Prof Dr Emil Salim, dewan juri IGCA sekaligus Ketua Dewan Pertimbangan Presiden bidang Ekonomi dan Lingkungan Hidup.
Pemahaman hijau bagi perusahaan yang telah berusia lebih dari 120 tahun ini meliputi seluruh aktivitas pada aspek-aspek kriteria industri hijau.
Beberapa hal yang telah dilakukan perusahaan mengenai aktivitas proses berbasis hijau, di antaranya pemilihan bahan baku, pemilihan vendor, proses produksi, formulasi, pemuatan hasil produksi, pengemasan hingga menjadi produk akhir yang ramah lingkungan.
Selain itu, PT Bio Farma (Persero) juga telah menerapkan konsep hemat energi bukan hanya pada kegiatan manufaktur tapi juga administrasi. Penerapan awal konsep hemat energi telah diawali perusahaan itu dengan merancang lingkungan perusahaan ramah lingkungan.
Saat ini isu keberlangsungan perusahaan yang gencar dilakukan untuk segera menyusun peta jalan perusahaan dalam jangka panjang. Sehingga, perusahaan memiliki kepedulian menuju industri hijau dan CSR berkelas dunia mengacu pada ISO 26000:2010.
"Hal ini telah disusun untuk tetap berkesinambungan dengan aturan yang berlaku, terutama mengenai lingkungan," kata Direktur Utama PT Bio Farma (Persero), Iskandar.
Dalam jangka waktu 4-5 tahun ke depan, perusahaan telah mempersiapkan diri membangun fasilitas produksi baru dengan konsep industri hijau. Konsep fasilitas produksi akan dirancang menyerupai kawasan hutan dengan didukung daerah resapan air, tanpa sampah, pengelolaan sampah organik menjadi kompos, dan sarana prasarana menggunakan teknologi hijau.
Menurut Hikmat Alitamsar, Ketua Tim Penyelamatan Energi PT Bio Farma (Persero), aktivitas hijau di perusahaan memiliki fokus pada 5 (lima) area utama, proses hijau bermakna seluruh proses dari mulai pencarian vendor untuk bahan baku sampai produk akhir menerapkan prinsip hijau.
Lalu melakukan efisiensi energi berupa penggunaan energi secara efisien, efisiensi dan konservasi air dengan menerapkan konsep 4R (reduce, reuse, recycle dan recovery), pengelolaan limbah dan pembagian sampah menjadi 5 kategori, dan melibatkan karyawan untuk memiliki kebiasaan menjaga lingkungan). (*)
Pewarta: Ade P Marboen
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2012