Jambi (ANTARA) - Sekretaris Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) Cabang Jambi dr Yoza Franola SpA mengingatkan kepada orang tua untuk memahami dosis obat demam pada anak sebelum memberikan obat penurun panas.

"Sebenarnya konsumsi obat seharusnya berkonsultasi kepada dokter karena hubungan dengan dosis. Sebagian besar dosis berhubungan dengan berat badan. Jadi, untuk paracetamol dosisnya juga berdasarkan berat badan," kata dr Yoza Franola, SpA, di Jambi, Minggu.

Baca juga: Dokter jelaskan penanganan pertama ketika anak terserang demam

Dia mencontohkan, tiap 10 miligram (mg) obat digunakan untuk per kilogram berat badan anak. Jika penggunaan satu paracetamol tablet sebesar 500 miligram, maka dapat digunakan seperempat tablet untuk anak dengan berat badan kisaran 12-15 kilogram.

"Namun, jika berat badan anak di bawah itu sebaiknya ke dokter untuk mendapatkan dosis yang tepat," kata dokter anak yang berdinas di RSUD Raden Mattaher Jambi ini.

Jika anak demam, kata dia, orang tua dapat memeriksa panas tubuh dengan termometer. Jika suhu tubuh anak di atas normal maka orang tua dapat mengkompres hangat di kening, leher, dan ketiak.

Baca juga: Bawa anak ke dokter bila demam disertai gejala penyerta

"Utama tetap kompres, minum air putih dan susu yang cukup. Jika keduanya cukup Insya Allah metabolisme dalam tubuhnya bagus," katanya.

Sementara itu, sejak kasus gagal ginjal akut pada anak mencuat, Pemerintah Kota Jambi juga melakukan upaya masif pencegahan kasus gagal ginjal pada anak di daerah tersebut.

Wakil Wali Kota Jambi Maulana mengatakan menindaklanjuti instruksi dari Kementerian Kesehatan RI yang melarang pemberian obat sirop pada anak, Pemkot Jambi telah mengambil kebijakan kepada seluruh puskesmas, rumah sakit, dan apotek tidak boleh memberikan obat sirop pada anak.

Baca juga: Dokter: Hindari obat sirop, gunakan kompres air hangat jika anak demam

"Begitu juga orang tua jangan beli obat sendiri, selagi masih ada alternatif obat selain sirop misalnya paracetamol tablet ditumbuk dan diberi air lalu berikan kepada anak," katanya.

Pewarta: Tuyani
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022