Karena itu, ESG sudah terpatri di dalam strategi perusahaan kita di PKT...
Jakarta (ANTARA) - PT Pupuk Kalimantan Timur (Pupuk Kaltim) meraih penghargaan Trenasia ESG Excellence 2022 untuk industri petrokimia kategori Action atas penerapan praktik environmental, social, governance (ESG) yang telah dilakukan oleh perseroan.
“Kami sangat berterima kasih kepada TrenAsia yang telah memberikan penghargaan kepada kami. Tentu saja tidak dapat dipungkiri, penghargaan ini merupakan hasil dari upaya bersama dan kinerja unggul yang ditunjukkan oleh semua rekan-rekan di PKT," kata Direktur Utama PKT Rahmad Pribadi dalam keterangan resmi di Jakarta, Minggu.
Dia menjelaskan bahwa perusahaan ke depannya nanti akan sangat dituntut untuk tidak hanya menjadi lebih produktif dan profitable, tapi juga harus lebih mengutamakan aspek ramah lingkungan.
"Karena itu, ESG sudah terpatri di dalam strategi perusahaan kita di PKT. Lewat berbagai inisiatif pengembangan konsep ESG yang mempertimbangkan output yang dapat memberikan banyak manfaat bagi lingkungan akan menjadi strategi kami dalam mempercepat laju dekarbonisasi industri petrokimia dan pupuk," kata dia.
Komitmen penerapan ESG PKT diganjar penghargaan dari TrenAsia di gelaran TrenAsia ESG Excellence 2022 yang dilaksanakan di Jakarta. Di ajang tersebut, PKT meraih penghargaan Trenasia ESG Excellence 2022 untuk industri petrokimia kategori Action.
Dalam proses penjurian, TrenAsia ESG Excellence 2022 menyaring lebih dari 120 perusahaan di 34 subsektor industri, yang dinilai dari implementasi ESG beserta variabel-variabel turunannya. Proses penjurian mulai dari 12 September hingga 12 Oktober 2022, berdasarkan laporan keberlanjutan dan laporan tahunan perusahaan periode 2021.
Direktur Utama PT Tren Media Berjejaring Sukirno sebagai penyelenggara mengatakan berbagai upaya implementasi ESG yang dilakukan oleh perusahaan di Tanah Air perlu diapresiasi lewat ajang TrenAsia ESG Excellence 2022. Sehingga ajang ini diharapkan menjadi momentum yang dapat mendorong setiap korporasi makin giat dan berkomitmen terhadap implementasi praktik bisnis berkelanjutan.
Rahmad menjelaskan bahwa komitmen untuk menjalankan bisnis dan proses produksi yang memprioritaskan prinsip-prinsip ESG menjadi pondasi utama perusahaan.
"Ke depannya, lewat ragam inovasi, PKT akan terus fokus mengembangkan hilirisasi industri petrokimia yang berbasi renewable resources guna mencapai dominasi pasar di Asia Pasifik," kata Rahmad.
Rahmad mengatakan penerapan ESG di PKT tidak hanya dilakukan secara mandiri oleh perusahaan, tapi juga turut mengajak masyarakat dan komunitas serta organisasi di Indonesia untuk melakukan kegiatan yang mendukung ESG.
Berbagai inovasi berkelanjutan dalam koridor ESG pun sudah diinisiasi oleh PKT untuk mewujudkan komitmen perusahaan dalam transformasi hijau. Ada pembangunan Pembangkit LIstrik Tenaga Surya (PLTS) Atap di Bontang, Kalimantan Timur yang turut menekan penggunaan karbon di daerah perusahaan.
PLTS Atap merupakan salah satu bagian dari ekosistem di lingkungan PKT yang mampu menghasilkan energi bersih dan menekan emisi gas karbon secara optimal. Kemampuan PLTS Atap ini dapat menghemat 20 persen hingga 30 persen kebutuhan energi PKT di area perkantoran.
Selain itu ada juga program Community Forest yang digagas PKT bersama TNI dalam bentuk aktivitas penanaman pohon bersama dengan target 10 juta pohon hingga 2030. Sinergi ini menjadi wujud komitmen PKT untuk mencapai target pengurangan emisi karbon hingga 32,50 persen pada 2030.
Diharapkan dari program ini bisa berkontribusi terhadap penyerapan emisi karbon hinggi 5.379 ton CO2 per tahun.
PKT juga bekerja sama dengan masyarakat sekitar Bontang dalam konservasi keanekaragaman hayati yang ada di dalam ekosistem perusahaan seperti konservasi terumbu karang, penangkaran rusa dan kultur jaringan tanaman langka.
Baca juga: Pupuk Kaltim raih enam penghargaan di APQO 2022
Baca juga: Pupuk Kaltim dukung penyusunan peta jalan hilirisasi investasi migas
Baca juga: Pupuk Kaltim panen kedua agrosolution hasilkan 33,9 ton kentang per ha
Pewarta: Aditya Ramadhan
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022