Tarakan (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Tarakan, Kalimantan Utara akan mengirim obat sirop yang diminum anak yang diduga gagal ginjal akut progresif atipikal (atypical progressive acute kidney injury) dan meninggal dunia pada Sabtu (21/10).
"Obat sirup itu akan dikirim ke laboratorium rujukan, bersama pemeriksaan darah, masih menunggu koordinasi Dinkes Provinsi Kaltara," kata Kepala Dinkes Kota Tarakan Devi Ika Indriarti di Tarakan, Minggu.
Baca juga: Peradi Padang buka pengaduan orang tua anak gagal ginjal akut
Dijelaskannya bahwa kasus dugaan gagal ginjal akut progresif atipikal pada anak usia dua tahun dan masih harus menunggu hasilnya, agar jangan ada kegaduhan di masyarakat.
Ada empat botol obat sirop yang diminumkan kepada anak usia dua tahun tersebut dan sempat menjalani perawatan di ruang PICU (Pediatric Intensive Care Unit) di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Jusuf SK.
Baca juga: Lima anak balita di Kepri meninggal dunia akibat gagal ginjal akut
Dinkes mendapat laporan dari RSUD dr Jusuf SK pada hari Kamis (20/8) karena diduga gangguan gagal ginjal akut progresif atipikal
"Kami langsung melakukan pemeriksaan epidemologi secara keseluruhan hasil yang ditemukan anak tersebut sakit pada hari Selasa (11/10) batuk pilek , orang tua membeli sendiri obat di apotek, dan obat diberikan pada anak sampai habis tapi anak tersebut tidak ada perubahan, sehingga pada hari Sabtu (15/10) dibawa ke Puskesmas," katanya.
Baca juga: RSMH Palembang siapkan tim khusus tangani pasien anak gagal ginjal
Kemudian pada Rabu (19/10) anak tersebut dibawa ke RSUD dr Jusuf SK dalam kondisi lemas dan tidak bisa buang air kecil.
Semula rencananya balita tersebut dikirim ke rumah sakit rujukan yakni Rumah Sakit Wahidin, Makassar namun pada hari Jumat (21/10) balita tersebut meninggal dunia.
Baca juga: Perhatikan frekuensi buang air kecil anak cegah gagal ginjal akut
Baca juga: Sultra kirim sampel darah dua kasus anak meninggal diduga ginjal akut
Pewarta: Susylo Asmalyah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022