Kami menyebutnya kuliner yang moslem friendly

Jakarta (ANTARA) - Dengan dibukanya pembatasan perjalanan ke Australia, kini Negara Kanguru itu siap untuk menerima para wisatawan muslim, termasuk dari Indonesia, dengan menghadirkan wisata halal di berbagai negara bagian.

Aneka promosi terkait dengan wisata halal beserta dengan panduannya mulai dipromosikan pihak Tourism Australia di laman resmi mereka, termasuk mengenai kuliner halal yang dengan aman dan nyaman dapat dinikmati para wisatawan muslim.

Country Manager Indonesia-South East Asia Tourism Australia Agitya Nuraini di sela peluncuran kampanye baru Tourism Australia di Singapura beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pihaknya siap menyediakan berbagai tempat makan atau restoran yang ramah bagi umat muslim.

"Kami menyebutnya kuliner yang moslem friendly, karena belum semua restoran di Australia memiliki sertifikat halal. Kalau sebagai destinasi kuliner halal kan anggapannya semua sudah memiliki sertifikat halal," jelas Agitya.

Agar bisa disebut sebagai destinasi yang ramah bagi umat muslim terutama di ranah kuliner, pihak Tourism Australia melakukan persiapan dan pelatihan bagi seluruh operator wisata khususnya kuliner, demi menyambut wisatawan muslim.

Baca juga: Empat tempat menikmati musim gugur di Australia

Pelatihan ini dilakukan selama masa pandemi, ketika pembatasan perjalanan menuju Australia ditutup akibat pandemi.

Para operator tersebut dilatih untuk mengetahui jenis makanan atau bahan makanan apa saja yang boleh dan tidak boleh disajikan kepada wisatawan muslim. Kemudian, bagaimana karakteristik wisatawan muslim yang berbeda dari negara satu dengan negara lainnya.

"Seperti contohnya, karakteristik wisatawan muslim asal Indonesia dengan wisatawan muslim asal Malaysia pasti berbeda, dan ini harus dipahami oleh para operator," kata Agitya.

Selain bahan pangan yang menjadi perhatian, setiap tempat makan yang ingin memiliki sertifikasi halal juga diminta untuk menyediakan semacam mushola tempat shalat.

Kendati demikian, ada beberapa restoran yang tidak memiliki sertifikasi halal, namun sudah cukup terkenal dan banyak peminatnya. Biasanya wisatawan yang meminta sajian dari restoran ini merupakan group travel, sehingga restoran secara khusus akan menghidangkan sajian halal.

Pemilik restoran ini nantinya akan belanja bahan makanan dari distributor yang punya sertifikasi halal, baik itu sayur, hingga tukang daging yang halal. Lalu peralatan memasak juga akan dipisah.

"Begitu grup wisatawan ini datang, chef atau manajer restoran biasanya akan memperlihatkan kepada tour leader bukti bahwa bahan-bahan pangan dibeli dari distributor atau tukang daging halal, serta adanya pemisahan peralatan memasak antara yang halal dengan yang non halal," jelas Agitya.

Bila awalnya Melbourne dikenal sebagai salah satu destinasi di Australia ramah bagi wisatawan muslim, kini Tourism Australia juga mengajak seluruh negara bagian untuk menyediakan kuliner halal demi menyambut wisatawan muslim.

Berikut ini adalah enam restoran yang direkomendasikan oleh Tourism Australia karena sudah memiliki sertifikasi halal, dan menyajikan hidangan lezat yang mampu menggoyang lidah.

Baca juga: Rekomendasi wisata halal di Negeri Kangguru (2)
Baca juga: Rekomendasi wisata ramah muslim di Negeri Kangguru (1)

Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2022