Fajar/Rian mengaku selama ini hanya memendam harapan bisa menjalani pertarungan dengan rekan senegara pada babak final, karena kerap gagal pada babak-babak awal.
"Luar biasa kami bisa menciptakan All Indonesia Final, rasanya sangat bahagia karena dari dulu kami hanya melihat Kevin/Marcus melawan Hendra/Ahsan di final," kata Fajar lewat pesan tertulis PP PBSI di Jakarta, Sabtu.
Fajar/Rian berharap bisa tampil maksimal dan keluar sebagai juara dalam pertandingan babak final melawan ganda putra mantan peringkat satu dunia, Minggu.
Meski sudah menjalani sebanyak sembilan pertandingan kontra pasangan berjuluk Minions itu, namun semuanya belum pernah terjadi pada babak final. Lewat pertemuan ke-10 yang terjadi di final Denmark Open, Fajar/Rian berharap dapat meneruskan tradisi All Indonesia Final ke depannya.
"Dari sekarang sampai ke depan kami berharap bisa meneruskan tradisi itu," kata Fajar menyebutkan.
Pasangan peringkat keenam itu melewati babak semifinal dengan mengalahkan wakil Malaysia Ong Yew Sin/Teo Ee Yi dengan dua gim langsung 21-16, 22-20 di Jyske Bank Arena Odense, Sabtu.
Persaingan kedua pasangan berlangsung ketat selama sejak awal hingga akhir pertandingan. Pada gim kedua, Fajar/Rian hampir saja kehilangan peluang kemenangan dua gim langsung akibat tertinggal cukup jauh pada perolehan poin.
Namun mendekati match point mereka menaikkan level permainan untuk mengubah inisiatif serangan pada Ong/Teo. Ganda putra Malaysia pun tak berkutik meladeni serangan Fajar/Rian yang bertubi-tubi hingga sukses mengunci kemenangan dua gim.
"Pada gim kedua kami sempat tertinggal. Kami terus tetap fokus, meski tertinggal, kami tidak mau menyerah begitu saja. Perlahan-lahan akhirnya kami bisa mengejar," ujar Rian menceritakan.
Baca juga: Indonesia pastikan gelar juara ganda putra Denmark Open
Baca juga: Minions singkirkan juara dunia menuju partai puncak Denmark Open
Baca juga: Indonesia vs Malaysia warnai semifinal ganda putra Denmark Open
Pewarta: Roy Rosa Bachtiar
Editor: Dadan Ramdani
Copyright © ANTARA 2022