Jakarta (ANTARA) - Dirjen Pendidikan Vokasi Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) Kiki Yuliati mendorong kolaborasi pendidikan vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri.
“Dalam momen ini, kami mendorong kolaborasi yang dilakukan pendidikan vokasi baik SMK maupun perguruan tinggi vokasi dengan dunia usaha dan dunia industri,” ujar Kiki pada ajang Jakarta Muslim Fashion Week (JMFW) 2023 di Tangerang, Banten, Sabtu.
Baca juga: Kolaborasi industri dan vokasi masih perlu ditingkatkan
Kolaborasi yang dilakukan tidak hanya melalui Kemendikbudristek, akan tetapi bisa langsung dilakukan oleh industri dan lembaga pendidikan vokasi.
Ke depan, pihaknya menginginkan layanan pendidikan vokasi yang dapat dikustomisasi dan disesuaikan dengan kebutuhan kompetensi peserta didik. Dengan demikian, layanan pendidikan vokasi dapat dilakukan lebih cepat, lebih efektif dan menghasilkan pembelajar sepanjang hayat.
Baca juga: Kemendikbudristek dorong satuan pendidikan vokasi lakukan kolaborasi
Ditjen Pendidikan Vokasi sendiri memiliki program matching fund yang merupakan upaya dalam memajukan pendidikan vokasi.
“Sepanjang 2022, telah menarik dunia usaha dan dunia industri untuk berkolaborasi dengan pendidikan vokasi dengan nilai lebih dari Rp500 miliar,” kata Plt Direktur Mitras DUDI Kemendikbudristek, Saryadi.
Baca juga: Astra gelar festival pendidikan bangun kolaborasi vokasi dan industri
Dalam ajang JMFW 2023, Ditjen Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek menampilkan sebanyak 60 maha karya. Keikutsertaan pendidikan vokasi pada JMFW 2023 merupakan momentum bagi satuan pendidikan vokasi untuk membuktikan bahwa busana rancangan civitas vokasi setara dengan rancangan para desainer ternama Tanah Air yang berlaga di JMFW 2023.
JMFW menjadi upaya responsif pendidikan vokasi untuk memperkuat industri busana yang saat ini berkembang pesat. Pendidikan vokasi memiliki peluang besar untuk memenuhi kebutuhan SDM di bidang fesyen melalui beragam kompetensi keahlian dan program studi yang tersedia, baik di jenjang SMK, perguruan tinggi vokasi, maupun lembaga kursus dan pelatihan. Sebanyak 60 mahakarya yang ditampilkan merupakan hasil kurasi yang terdiri atas rancangan siswa di enam SMK dan mahasiswa di empat perguruan tinggi vokasi.
Dalam ajang gelaran yang juga dihadiri oleh Mendikbudristek Nadiem Anwar Makarim itu, Dirjen Pendidikan Vokasi Kiki Yuliati dan Sekretaris Jenderal Kemendikbudristek Suharti turut tampil memperagakan hasil rancangan siswa dan mahasiswa pendidikan vokasi. ***3***
Baca juga: Dirjen ingatkan siswa agar SMK jangan jadi pilihan kedua
Baca juga: Indonesia-Prancis siap kolaborasi kembangkan vokasi dan IKM
Pewarta: Indriani
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2022