Meski masih dua tahun lagi, saat ini berbagai partai politik sudah menunjukkan persiapan untuk Pemilu 2024 termasuk di antaranya mengumumkan bakal calon pemimpin dari masing-masing partai.
"Kita harapkan semuanya (pelaku politik) bisa mendukung (ruang digital) dan berkonten sesuai dengan sila-sila di Pancasila. Sampai saat ini, kami melihat semuanya masih oke dan kondusif," kata Hinsa saat ditemui di Jakarta Pusat usai membuka acara pelatihan literasi digital keamanan siber bagi Santri, Sabtu.
Hinsa menjelaskan terkait dengan pengamanan ruang digital di Tanah Air, pihaknya mengkategorikan ancaman untuk ruang digital tergolong dalam dua kategori.
Ada kategori yang bersifat teknis artinya ancaman tersebut berpotensi melumpuhkan sistem elektronik dan teknologi yang mampu mengganggu kegiatan masyarakat baik secara ekonomi maupun sosial.
Baca juga: Menkominfo sebut Prancis tertarik perkuat keamanan siber Indonesia
Lalu kategori lainnya yaitu ancaman bersifat sosial, artinya ancaman tersebut menyerang pemikiran masyarakat sehingga berpotensi memecah belah persatuan nasional lewat ruang siber.
Menurut Hinsa untuk itu BSSN hadir untuk menghadapi dan menangani masalah tersebut agar tidak memecah persatuan nasional yang menjadi inti dari berdirinya Indonesia di tengah banyaknya keragaman.
Ia juga mengimbau masyarakat meski di masa cepatnya perkembangan informasi dan ilmu di ruang siber, masyarakat harus bisa tetap menjaga semangat nasionalisme agar kedaulatan negara juga tetap bisa dijaga bahkan hingga ke media maya.
Hinsa mengingatkan agar para politikus menyambut tahun politik bisa dengan bijak membuat konten yang sesuai dengan sila-sila Pancasila serta mendukung kedamaian serta kedaulatan Indonesia melalui ruang digital.
Menanggapi hal serupa, Mantan Ketua Umum PBNU Said Aqil Siroj yang juga masuk dalam jajaran salah satu Tokoh Muslim paling berpengaruh di dunia menegaskan agar dalam menyambut Pemilu 2024 tidak ada yang menggunakan isu agama sehingga Indonesia bisa tetap damai dan bersatu.
"Pemilu akan tetap aman, damai, dan lancar asal tidak menggunakan agama untuk kepentingan politik. Karena kalau agama dipakai untuk kepentingan maka perpecahan dan konflik itu akan terjadi. Jadi hindari itu, Insyaallah maka Pemilu bisa aman," kata Said Aqil.
Baca juga: TNI kerja sama BSSN untuk keamanan siber KTT G20
Baca juga: BSSN sebut Indonesia punya 115 tim tanggap insiden siber
Baca juga: BSSN sebut terjadi 1,6 miliar serangan siber sepanjang 2021
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2022