Saya menjadi Wapres itu enggak diperkirakan, nah, itu memang sudah kehendak Allah.
Jakarta (ANTARA) - Wakil Presiden RI Ma'ruf Amin menerima pertanyaan dari seorang santriwati tentang kunci kesuksesannya menjadi Wakil Presiden saat berdialog dengan para santri penerima beasiswa santri Badan Amil Zakat Nasional di Jakarta, Sabtu.
Dalam kesempatan tersebut, seorang santriwati dari Pondok Pesantren Sulawesi Selatan yang bernama Nabila Khairunnisa bertanya kepada Wapres tentang kunci keberhasilan dirinya, dari seorang santri hingga menjadi Wakil Presiden.
Menanggapi pertanyaan tersebut, Wapres merespons bahwa menjadi Wakil Presiden merupakan hal yang tidak diperkirakan sebelumnya.
"Saya menjadi Wapres itu enggak diperkirakan, nah, itu memang sudah kehendak Allah," kata Ma’ruf.
Ia pun menceritakan perjalanan kariernya, mulai dari seorang politikus hingga menjadi seorang kiai.
Diungkapkan pula bahwa dia diminta menjadi Wapres saat menjadi kiai, bukan saat menjabat petinggi partai politik.
"Saya pernah menjadi politisi, saya pernah menjadi pimpinan tertinggi dari suatu parpol. Akan tetapi, ketika itu saya tidak menjadi apa-apa, akhirnya saya (menjadi Wapres) justru (ketika berada) di jalur kiai, dan tidak ada hubungannya dengan urusan kekuasaan," jelasnya.
Wapres juga mengatakan bahwa dirinya pernah menduduki puncak kepemimpinan Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dan Majelis Ulama Indonesia (MUI). Pada saat di puncak kepemimpinan dalam bidang keagamaan tersebut, ia tidak menyangka diminta menjadi Wakil Presiden.
Oleh karena itu, Wapres meyakini bahwa apabila Allah berkehendak apa pun dapat terjadi, termasuk memegang kekuasaan tertinggi nomor dua di Indonesia.
Sebelum mengakhiri dialognya dengan santri, Wapres memberikan pesan kepada santriwati tersebut untuk fokus mengejar ilmu dan berjuang di jalur mana pun yang dikehendaki Allah, serta senantiasa meluruskan niat di jalan Allah.
Baca juga: Wali Kota Depok ingatkan santri jangan jadi alat politik
Baca juga: Ribuan santri dapatkan literasi keamanan siber di Hari Santri Nasional
Pewarta: Rangga Pandu Asmara Jingga
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2022