Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Kota Administrasi Jakarta Selatan mengajak orang tua untuk meningkatkan pengolahan gizi guna mencegah tengkes.
"Banyak Masyarakat yang kurang mengetahui cara mengolah makanan dengan benar sehingga kandungan gizi bisa berkurang, maka dari itu kami ingin menggandeng mereka dengan meresmikan Kampung Gizi," kata Wali Kota Administrasi Jakarta Selatan Munjirin saat meresmikan Kampung Gizi Kebayoran Baru, di Jakarta, Jumat.
Munjirin berharap Kampung Gizi Kebayoran Baru bisa menjadi percontohan bagi wilayah Jakarta Selatan lainnya.
Adapun Kampung Gizi Kebayoran Baru ini meliputi tiga kelurahan, yakni Kelurahan Kramat Pela, Cipete Utara, dan Gandaria Utara..
Menurutnya, penting untuk memberikan perlindungan kepada anak dalam rangka menjamin pertumbuhan dan perkembangan fisik hingga mentalnya.
Ia mengatakan semakin baik kualitas anak, maka akan semakin baik pula kehidupan masa depan bangsa..
Baca juga: Jakut upayakan penuntasan delapan aksi konvergensi stunting pada 2022
Baca juga: Balita di Jaksel dapat tambahan gizi guna cegah tengkes
Kegiatan ini, katanya, bekerja sama dengan Yayasan Baitul Maal PLN dalam upaya meningkatkan gizi balita.
"Pembentukan kelompok gizi ini sebagai komitmen pemerintah dan jajarannya dalam perbaikan gizi dan derajat kesehatan anak," tutupnya.
Puskesmas Kebayoran Baru menggunakan inovasi "Bimasakti" untuk menekan balita stunting atau tengkes dengan melibatkan partisipasi masyarakat, katanya..
"Bimasakti merupakan inovasi Puskesmas Kebayoran Baru untuk mencegah stunting," kata Ahli Gizi Puskesmas Kebayoran Baru Aanizah Ardiyanti.
Menurut dia, inovasi itu diluncurkan sejak 2019 dan kini lebih gencar dikenalkan melalui berbagai pameran inovasi kepada masyarakat.
Berdasarkan data Puskesmas Kebayoran Baru Jakarta Selatan, prevalensi tengkes di wilayah itu pada 2018 mencapai 17 persen dan pada 2021 menurun menjadi empat persen.
Pewarta: Luthfia Miranda Putri
Editor: Herry Soebanto
Copyright © ANTARA 2022