Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak fokus menjadikan desa-desa di seluruh Indonesia menjadi lebih ramah kepada perempuan dan peduli terhadap anak lewat strategi Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA).

"Sehingga pada level kewilayahan yang paling dekat dengan anak ini, lima arahan presiden bisa dikawal," kata Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nahar dalam webinar bertajuk "Kelas Inspiratif Bersama Menteri PPPA" di Jakarta, Jumat.

Baca juga: KPPPA tekankan pentingnya ciptakan lingkungan anak yang aman

Menurut Nahar, Desa Ramah Perempuan dan Peduli Anak (DRPPA) merupakan salah satu strategi KPPPA dalam melaksanakan lima instruksi Presiden Joko Widodo.

Lima instruksi tersebut, yakni meningkatkan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender, meningkatkan peran ibu dan keluarga dalam pendidikan atau pengasuhan anak, menurunkan kekerasan terhadap perempuan dan anak, menurunkan angka pekerja anak, dan mencegah perkawinan anak.

"Kelima isu tersebut juga masuk ke dalam indikator DRPPA," katanya.

Baca juga: KemenPPPA minta orang tua ajari anak menghindari ancaman kekerasan

Salah satu syarat menjadi DRPPA, menurut dia, desa atau kampung harus mampu melakukan pemberdayaan perempuan dalam kewirausahaan yang berperspektif gender.

Desa juga didorong untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan dan perkembangan anak-anak.

Selain itu, kata dia, desa juga harus memiliki solusi dalam upaya mengurangi pekerja anak dan menurunkan perkawinan anak.

Baca juga: Kemen PPPA minta orang tua edukasi anak waspada kekerasan seksual

Dalam melaksanakan strategi DRPPA, KPPPA menggandeng kementerian lain, salah satunya Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (PDTT).

Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2022