Kita berharap itu tidak terjadi ya, kalau seandainya kapasitas pengasuhan itu lebih baik dengan lingkungan yang mendukungJakarta (ANTARA) - Deputi Bidang Perlindungan Khusus Anak Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Nahar menekankan pentingnya menciptakan lingkungan yang aman dan ramah bagi anak.
"Semua pihak harus berperan dalam menciptakan lingkungan yang aman bagi anak-anak, termasuk juga perempuan," kata Nahar dalam webinar bertajuk "Kelas Inspiratif Bersama Menteri PPPA" di Jakarta, Jumat.
Baca juga: KPPPA: Pemenuhan hak dan perlindungan anak jadi prioritas bersama
Menurut Nahar, hal tersebut bukan hanya tugas pemerintah, tetapi juga tugas keluarga, sekolah, masyarakat, dan anak-anak itu sendiri.
Dengan terciptanya lingkungan yang aman dan ramah bagi anak, anak-anak diharapkan dapat terhindar dari kasus-kasus yang bisa mengancam mereka.
Pihaknya menambahkan anak-anak juga didorong untuk bisa melaporkan hal-hal yang melanggar hak anak kepada orang tua.
Baca juga: KPPPA: Korban kekerasan seksual cepat ditangani cegah gangguan mental
Nahar juga meminta agar anak-anak memahami hak-haknya sehingga mampu menjadi pelopor dan pelapor (2P).
"Anak-anak juga bisa memaksimalkan perannya sebagai pelapor. Jadi kalau sudah memahami siapa kita sebagai anak-anak, lalu kemudian harus bagaimana agar tumbuh kembang-nya baik, maka kalau ada hal-hal yang mengarah pada pengabaian hak anak dan pelanggaran-pelanggaran hak anak, mereka (anak-anak) bisa menjadi orang yang pertama melaporkan," katanya.
Baca juga: KPPPA semangati tim Garuda Baru untuk laga Street Child World Cup
Dalam kesempatan tersebut, Nahar juga meminta para orang tua untuk tidak mengabaikan dan membiarkan anak-anak menghadapi masalahnya sendiri.
"Kita berharap itu tidak terjadi ya, kalau seandainya kapasitas pengasuhan itu lebih baik dengan lingkungan yang mendukung," katanya.
Pelaporan kasus kekerasan terhadap anak bisa dilakukan melalui layanan SAPA 129, melalui hotline 021-129 atau aplikasi WhatsApp 08111-129-129.
Pewarta: Anita Permata Dewi
Editor: Heru Dwi Suryatmojo
Copyright © ANTARA 2022