Para aktivis dan pemimpin komunitas menyampaikan sebuah presentasi kepada para siswa Akademi Ginn untuk berbagi pesan belasungkawa dan kesedihan mereka terhadap para korban kekerasan senjata api, kata laporan itu.
Christopher Weems, seorang siswa senior atau kelas akhir di Akademi Ginn, mengaku kekerasan bersenjata menjadi hal yang dia khawatirkan setiap hari.
"Saya mengkhawatirkan diri saya sendiri, ibu saya pun mengkhawatirkan saya," kata Weems.
"Rasanya sulit tinggal di sini, di Cleveland, terutama ketika dikelilingi oleh semua kekerasan itu."
Kepolisian Cleveland melaporkan ada 107 kasus pembunuhan dengan senjata api hingga 15 Oktober 2022. Selain itu, terdapat 992 penyerangan yang tergolong tindak pidana berat dengan senjata api dalam periode yang sama, papar laporan tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2022