Uji coba biomassa 100 persen yang berhasil dilakukan ini sebagai bagian dari langkah nyata PLN dalam mengembangkan energi hijau menggunakan bahan baku dari batang kayu pohon kaliandra merah.

Kupang (ANTARA) - PT PLN (Persero) Unit Induk Wilayah Nusa Tenggara Timur melakukan uji coba pemanfaatan 100 persen biomassa untuk bahan bakar Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Bolok di Kabupaten Kupang, Pulau Timor.

"Uji coba biomassa 100 persen yang berhasil dilakukan ini sebagai bagian dari langkah nyata PLN dalam mengembangkan energi hijau menggunakan bahan baku dari batang kayu pohon kaliandra merah," kata General Manager PL UIW NTT Fintje Lumembang kepada wartawan di kawasan PLTU Bolok, Kabupaten Kupang, Jumat.

Uji coba pemanfaatan biomassa dilakukan setelah melalui proses uji coba secara bertahap dari 25 persen, 50 persen, dan 75 persen.

Baca juga: Mahasiswa UNS ciptakan alternatif sumber energi berbasis biomassa

Ia menjelaskan pemanfaatan energi biomassa tersebut menggantikan batu bara yang selama ini digunakan sebagai bahan bakar PLTU Bolok.

PLTU Bolok yang memiliki kapasitas sebesar 33 megawatt, kata dia merupakan salah satu sumber pembangkit listrik utama yang memasok listrik pada Sistem Timor di sepanjang Pulau Timor mulai dari Kota Kupang hingga Kabupaten Belu.

Fintje mengatakan pemanfaatan biomassa ini menunjukkan keseriusan PLN untuk terus menggarap potensi sumber energi baru terbarukan (EBT) di NTT.

"PLN sangat mendukung kebijakan pemerintah untuk mendorong peningkatan bauran energi dalam sistem PLN dari berbagai jenis energi seperti tenaga surya, air, dan biomassa," katanya.

Baca juga: PLN dan SMI susun rencana investasi percepat transisi batu bara ke EBT

Sementara itu Direktur Utama PT PLN Nusantara Power Teguh Widjajanto selaku pihak perusahaan holding PLN yang mengoperasikan PLTU Bolok menjelaskan pemanfaatan biomassa membuat PLTU Bolok akan menjadi pembangkit listrik tenaga biomassa (PLTBM).

"Dengan menjadi PLTBM diharapkan memberikan kontribusi bagi negara dalam meningkatkan bauran energi atau mengurangi emisi gas rumah kaca," katanya.

Ia menjelaskan kebutuhan bahan baku biomassa untuk PLTU Bolok sekitar 15 ton per jam sehingga akan banyak pasokan yang dibutuhkan dari masyarakat untuk memenuhi kebutuhan.

Pewarta: Aloysius Lewokeda
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2022