Pergerakan rupiah emang lebih banyak sentimen dari global, terutama karena dolar AS terus menguat terhadap mata uang lainnya
Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta jelang akhir pekan masih terus melemah dipengaruhi sentimen negatif global.
Rupiah ditutup melemah 60 poin atau 0,39 persen ke posisi Rp15.632 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.572 per dolar AS.
"Pergerakan rupiah emang lebih banyak sentimen dari global, terutama karena dolar AS terus menguat terhadap mata uang lainnya," kata Ekonom Senior Mirae Asset Sekuritas Rully Arya Wisnubroto saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
Rully menyampaikan beberapa mata uang negara berkembang saat ini memang melemah signifikan, terutama yen dan pound sterling.
"Memang terjadi gejolak, ketidakpastian politik di Inggris, sedangkan yen melemah karena BoJ masih menerapkan kebijakan moneter yang ekstra longgar di tengah tren kenaikan suku bunga di negara-negara lainnya," ujar Rully.
Dari domestik, lanjut Rully, kenaikan suku bunga acuan oleh Bank Indonesia dinilai cukup, tidak terlalu tinggi tapi juga tidak terlalu rendah.
"Terlalu tinggi dikhawatirkan mengganggu pemulihan ekonomi, berpotensi menyebabkan perlambatan ekonomi yang lebih dalam. Kenaikan suku bunga juga tidak terlalu rendah, sehingga dapat menjaga spread dengan Fed Fund Rate" kata Rully.
Pada Kamis (20/10) kemarin, BI kembali menaikkan suku bunga acuan sebesar 50 basis poin (bps) dari 4,25 persen menjadi 4,75 persen, setelah pada bulan lalu turut meningkatkan bunga acuan dengan besaran yang sama.
Baca juga: BI kembali naikkan suku bunga acuan 50 bps, menjadi 4,75 persen
Selain bunga acuan, bank sentral turut menaikkan suku bunga deposit facility dan lending facility masing-masing sebesar 50 bps menjadi 4 persen dan 5,5 persen.
BI menyebut keputusan itu sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi yang saat ini terlalu tinggi atau overshooting.
Selain itu, keputusan tersebut untuk memastikan inflasi inti ke depan kembali ke dalam sasaran 2-4 persen lebih awal, yaitu ke paruh pertama 2023, serta memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah.
Rupiah pada pagi hari dibuka melemah ke posisi Rp15.581 per dolar AS. Sepanjang hari rupiah bergerak di kisaran Rp15.579 per dolar AS hingga Rp15.634 per dolar AS.
Sementara itu, kurs Jakarta Interbank Spot Dollar Rate (JISDOR) Bank Indonesia pada Jumat melemah ke posisi Rp15.610 per dolar AS dibandingkan posisi hari sebelumnya Rp15.579 per dolar AS.
Baca juga: Rupiah akhir pekan melemah, tertekan masih tingginya penguatan dolar
Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2022