Denpasar (ANTARA) - Kepala Penerangan Korem 163/Wirasatya, Kapten Inf Titis Sandi Rahman, menyampaikan bahwa tiga satgas gabungan telah dibentuk untuk G20, yaitu Satgas Pamwil, Satgas Evakuasi, dan Satgas Penerangan, di mana Korem 163/Wirasatya turut terlibat di dalamnya.

"Untuk G20 ada Satgas Pamwil (Pengamanan Wilayah) di mana Pangdam IX/Udayana sebagai Kasatgas-nya dan Danrem 165/Wiryasatya wakil Satgas Pamwil," kata dia, di Denpasar, Jumat.

Baca juga: Electrum: 1 juta km jarak tempuh motor listrik cegah 85 ton karbon

Kepada media, dia menjelaskan, fungsi dari Satgas Pamwil adalah bertanggung jawab penuh atas keamanan mulai dari ring satu atau tamu VVIP hingga ke objek kunjungan, penginapan, dan peninjauan lokasi.

Untuk Satgas Evakuasi, kata dia, dipimpin oleh Kepala Staff Kodam (Kasdam) IX/Udayana dan Kepala Staff Korem (Kasrem) 163/Wiryasatya sebagai Sub Satgas-nya.

"Satgas Evakuasi sifatnya mungkin jika terjadi hujan lebat atau banjir, ini yang ambil. Menjelang G20 kondisi cuacanya justru begini, cuaca ekstrem dua minggu terakhir. Memang sebelumnya fokus kita Satgas Pamwil karena melihat cuaca cerah, dari BMKG belum ada indikasi jadi fokus pengamanan objek dan rute," ujarnya.

Meskipun demikian, dia memastikan tim sudah siap sejak lama, bahkan satgas disiapkan untuk tiga matra yaitu darat, laut, dan udara.

Baca juga: TNI akan gunakan drone untuk pengamanan dan pemantauan G20

"Dari darat dan laut menyisir sektor pantai dan lautan, istilahnya kalau ada indikasi bencana seperti tsunami itu satgas yang di laut sudah siap dengan kapal perang dan penyelam. Sedangkan udara ada helikopter dan Hercules," kata Titis Sandi.

Selain itu, posko untuk operasi gabungan G20 yang dipimpin langsung oleh Panglima TNI, Jenderal TNI Andika Perkasa, juga dibangun di sejumlah titik sekitar lokasi pertemuan.

"Jadi konsepnya, baik Satgas Pamwil atau Satgas Evakuasi mereka memiliki posko di titik-titik tertentu. Ada yang di hotel termasuk daerah-daerah yang ada indikasi jika hujan, air naik," ujar dia.

Ia memastikan bahwa nantinya posko akan dibangun di setiap hotel, rute delegasi, hingga lokasi dengan fungsi untuk mempercepat koordinasi dan pengamanan apabila terjadi kontingensi.

Baca juga: Panglima TNI siapkan 18.030 personel gabungan amankan KTT G20

Selain itu, di luar pertemuan utama yang akan berlangsung pada 15-16 November 2022 mendatang, dia mengungkapkan bahwa para delegasi akan tetap mendapat pengamanan apabila ingin melanjutkan kegiatan di Pulau Dewata.

"Kalau delegasi ada kegiatan bebas selama bukan kegiatan utama tapi tetap berkunjung (wisata), sudah ada satgas yang selalu mendampingi, semua di bawah pengamanan kita," ujarnya.

Sementara itu, dia menyampaikan untuk satgas ketiga yaitu Satgas Penerangan nantinya bertugas untuk menjalankan koordinasi, tim ini akan dipertanggungjawabkan langsung oleh Pusat Penerangan TNI yang turun ke Bali.

Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022