Jakarta (ANTARA News) - Penyaluran dana Subsidi Langsung Tunai (SLT) tahap ketiga yang seharusnya mulai awal April 2006 akan digeser ke bulan selanjutnya karena proses verifikasi, pencetakan dan penyaluran kartu kompensasi bahan-bakar minyak (KKB) untuk rumah tangga miskin (RTM) tambahan hingga kini belum selesai.
"Pelaksanaannya diperkirakan bergeser, tampaknya jadwal triwulan itu bergeser. Tapi kita masih punya waktu sampai Desember karena anggarannya sampai Desember," kata Direktur Jenderal Bantuan dan Jaminan Sosial Departemen Sosial Chazali Situmorang di Jakarta, Senin.
Ia mengatakan proses verifikasi RTM penerima SLT tambahan hingga kini belum sepenuhnya selesai, demikian juga dengan pencetakan dan penyaluran kartunya.
"Dari 4,3 juta rumah tangga miskin tambahan yang masuk baru 3,5 juta yang kartunya sudah selesai," ujarnya.
Chazali memperkirakan semua persiapan penyaluran dana SLT tahap ketiga akan selesai dalam beberapa pekan ini.
Ia menjelaskan pula bahwa dana SLT tahap I (Oktober-Desember 2005) dan tahap II (Januari-Maret 2006) sebagian besar sudah disalurkan kepada warga miskin yang berhak.
"Tahap I sekitar 97 persen sudah disalurkan dan tahap II sekitar 83 persen sudah disalurkan. Dana yang belum tersalurkan umumnya untuk penerima yang tinggal di daerah terpencil," katanya.
Selain itu, ia melanjutkan, untuk mengurangi ketegangan antar- warga beberapa pemerintah daerah juga sengaja menunda penyerahan SLT tahap II hingga verifikasi dan distribusi KKB untuk RTM tambahan selesai dilakukan.
SLT berupa uang sebesar Rp100 ribu/bulan/keluarga merupakan bagian dari Program Kompensasi Pencabutan Subsidi Bahan-Bakar Minyak (PKPS-BBM).
Program itu dilakukan oleh pemerintah untuk membantu penduduk miskin mengatasi lonjakan pengeluaran biaya hidup pasca kenaikan harga BBM hingga rata-rata 126 persen pada 1 Oktober 2005.
Pada awal pelaksanaannya, penyaluran dana subsidi untuk sekitar 16 juta keluarga miskin itu diwarnai protes dari warga dan kerusuhan yang menimbulkan korban jiwa.
Oleh banyak kalangan program pemberian dana tunai kepada masyarakat miskin itu bukan solusi efektif untuk mengatasi bergabai dampak kenaikan harga BBM terhadap kehidupan masyarakat miskin.
Usulan untuk mengganti mekanisme penyaluran dana PKPS BBM melalui program SLT juga lantas banyak dilontarkan dan pemerintah kemudian memutuskan mengkaji kembali program dan berusaha mencari formulasi penyaluran dana yang lebif efektif dan tepat sasaran.
Menurut Menteri Sosial Bachtiar Chamsyah hingga saat ini pemerintah belum memutuskan format penyaluran dana PKPS BBM pengganti SLT.
"Yang jelas untuk program pemberdayaan. Tapi sampai saat ini belum ditentukan bentuknya seperti apa," ujarnya usai pelantikan beberapa pejabat eselon I di lingkungan Departemen Sosial.(*)