Tingkat inflasi pada September tercatat 1,2 poin persentase lebih tinggi daripada yang tercatat pada Agustus dan melampaui tingkat inflasi yang tinggi "selama krisis minyak pada 1970-an," ungkap Statistics Austria dalam sebuah pernyataan.
Tobias Thomas, Direktur Jenderal Statistics Austria, mengatakan bahwa melonjaknya harga energi dan bahan bakar rumah tangga adalah faktor terkuat inflasi pada September.
Pekan lalu, bank sentral Austria (OeNB) merevisi naik perkiraan inflasi untuk 2022 hingga 2024, mengutip lonjakan harga energi dan biaya upah. OeNB kini memperkirakan tingkat inflasi tahunan negara itu mencapai 8,5 persen pada 2022, naik dari proyeksi 7,6 persen pada Juli.
Pemerintah Austria memperkenalkan beberapa paket kebijakan anti-inflasi untuk mendukung rumah tangga dan perusahaan, termasuk bantuan langsung tunai kepada para keluarga.
Namun demikian, OeNB memaparkan bahwa paket-paket tersebut kemungkinan gagal memberikan dampak yang signifikan. Bank sentral itu memproyeksikan inflasi 6,4 persen pada 2023 dan 3,7 persen pada 2024.
Pewarta: Xinhua
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022