Intermediasi perbankan melanjutkan perbaikan dan mendukung pemulihan ekonomi

Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan tumbuh 11 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) pada September 2022, yang ditopang peningkatan di seluruh jenis kredit dan sektor ekonomi.

"Intermediasi perbankan melanjutkan perbaikan dan mendukung pemulihan ekonomi," ujar Gubernur BI Perry Warjiyo dalam Pengumuman Hasil Rapat Dewan Gubernur Bulan Oktober 2022 dengan Cakupan Triwulanan yang dipantau secara daring di Jakarta, Kamis.

Ia menyebutkan pemulihan intermediasi juga terjadi pada perbankan syariah, dengan pertumbuhan pembiayaan sebesar 19 persen (yoy) pada bulan lalu.

Dari sisi penawaran, berlanjutnya perbaikan intermediasi perbankan didukung oleh standar penyaluran kredit yang tetap longgar, seiring dengan membaiknya kemauan perbankan dalam penyaluran kredit terutama di sektor industri, pertanian, perdagangan, dan konstruksi.

Dari sisi permintaan, peningkatan intermediasi ditopang oleh pemulihan kinerja korporasi dan rumah tangga yang terus berlanjut.

Kinerja korporasi tercermin dari perbaikan kemampuan membayar, tingkat penjualan, dan belanja modal, terutama di sektor perdagangan dan pertambangan.

Sementara, lanjut Perry, kinerja rumah tangga tercermin dari konsumsi dan investasi rumah tangga yang membaik sejalan dengan optimisme konsumen.

Di segmen UMKM, pertumbuhan kredit UMKM tercatat sebesar 17,13 persen (yoy) pada September 2022, yang terutama didukung oleh segmen mikro.

"BI mengapresiasi kontribusi perbankan dalam mengakselerasi pemulihan ekonomi nasional melalui peningkatan penyaluran kredit dan pembiayaan kepada dunia usaha, termasuk dengan menjaga suku bunga kredit tetap akomodatif," ucap dia.

Dengan memperhatikan perkembangan tersebut serta upaya sinergis yang dilakukan otoritas, sektor keuangan, dan dunia usaha, maka ia memperkirakan pertumbuhan kredit pada 2022 berada pada kisaran 9-11 persen (yoy).

Baca juga: BI: Transmisi bunga acuan ke bunga kredit butuh waktu hingga 2 kuartal
Baca juga: BI catat penyesuaian GWM serap likuiditas perbankan Rp269,3 triliun
Baca juga: Gubernur BI sebut pertumbuhan kredit capai 10,62 persen pada Agustus

Pewarta: Agatha Olivia Victoria
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022