Saya memang diutus Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk meninjau ke sini karena saya memang dari Trenggalek. Di saat seperti ini, kita memang harus bahu-membahu
Surabaya (ANTARA) - Wakil Gubernur Jawa Timur (Wagub Jatim) Emil Elestianto Dardak memastikan dampak bencana banjir yang melanda Kabupaten Trenggalek sejak 18 Oktober 2022 telah terkendali dalam batas minimum.
"Saya memang diutus Ibu Gubernur Khofifah Indar Parawansa untuk meninjau ke sini karena saya memang dari Trenggalek. Di saat seperti ini, kita memang harus bahu-membahu," katanya dalam taklimat media yang diterima di Surabaya, Kamis.
Saat di Trenggalek, Wagub meninjau empat titik mitigasi. Lokasi pertama yang didatangi adalah dapur umum yang dikelola Dinas Sosial Provinsi Jatim di Kecamatan Togalan.
Dapur ini dijalankan oleh para relawan dan Taruna Siaga Bencana (Tagana) yang mengatur pemberian makanan kepada keluarga terdampak di sekitar lokasi.
Wagub menyaksikan dapur umum tersebut dapat menyajikan sebanyak 1.500 hingga 3.000 paket makanan per satu kali makan. Per hari mampu membuat sebanyak 24 ribu porsi makanan. Para relawan Tagana mengirimkan kepada sebanyak 8.000 kepala keluarga (KK) tiga kali sehari.
Emil juga mengunjungi Pos Badan Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) Trenggalek yang menampung tujuh pengungsi asal Kelurahan Kelutan. Sempat berinteraksi dengan korban untuk memastikan kebutuhannya terpenuhi.
Selanjutnya, mantan Bupati Trenggalek itu menyempatkan mampir ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Soedomo Trenggalek untuk memastikan kelengkapan ruang Intensive Care Unit (ICU) dan peralatan medis demi pelayanan maksimal.
"Saya bersyukur bahwa rumah sakit ini sudah memiliki gedung baru yang bisa menjadi tempat untuk penyegeraan layanan kesehatan. Pasien juga sudah bisa menempati ICU dan ruang-ruang di gedung lama," katanya.
Sejauh ini belum ada korban dengan situasi serius yang teridentifikasi. Hanya saja, ada mayat yang ditemukan mengapung di Sungai Tawing, Dusun Blengok, Desa Wonocoyo, Pogalan pada Rabu, 19 Oktober kemarin. Menurut hasil pemeriksaan, jenazah tersebut sudah meninggal sejak tiga hari lalu, sehingga kemungkinan besar penyebab wafatnya bukan karena banjir.
Wagub kemudian mengunjungi Pendopo Trenggalek untuk melihat bantuan sembako dari para relawan, donatur yang berdatangan dari kabupaten/kota lain.
"Alhamdulillah, terima kasih untuk para relawan, donatur, komunitas masyarakat, dan semua yang telah membantu Trenggalek di tengah krisis ini. Pemerintah Provinsi Jatim juga sudah memproses anggaran belanja tak terduga dan alat-alat berat yang sekiranya dibutuhkan. Semoga situasi seperti ini cepat berlalu," kata Emil Elestianto Dardak .
Banjir sejak 18 Oktober lalu melanda Kecamatan Trenggalek, Pogalan, Karangan, Gandusari dan Durenan. Luapan dirasakan di sebanyak 25 desa wilayah kecamatan tersebut.
Saat ini tren genangan air terpantau sudah mengalami penurunan dengan ketinggian kini mencapai 5 - 60 sentimeter. Sedangkan hujan ringan masih mengguyur Trenggalek.
Baca juga: Ratusan rumah di Tulungagung terendam banjir kiriman dari Trenggalek
Baca juga: PJT I: Banjir di Trenggalek dipicu hujan dengan intensitas tinggi
Baca juga: RSUD Tulungagung suplai kebutuhan pangan pasien RSUD Trenggalek
Baca juga: Ratusan rumah di Tulungagung terendam banjir kiriman dari Trenggalek
Pewarta: Abdul Hakim
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022