Puspaga ini tempat konseling kita punya psikolog, kalau anak ada masalah dengan keluarga bisa curhat.
Mukomuko (ANTARA) - Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBPP dan PA) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu membentuk Pusat Pembelajaran Keluarga (Puspaga) untuk mencegah permasalahan keluarga yang berkaitan dengan kekerasan dalam rumah tangga.
Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak DP2KBPP dan PA Kabupaten Mukomuko Vivi Novriani dalam keterangannya di Mukomuko, Kamis, mengatakan sasaran Puspaga ini anak, remaja, dan keluarga yang belum berhadapan dengan hukum.
Ia mengatakan, instansinya bekerja sama dengan Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) dalam menangani berbagai permasalahan keluarga bagi warga di daerah ini.
"Puspaga ini tempat konseling kita punya psikolog, kalau anak ada masalah dengan keluarga bisa curhat," ujarnya pula.
Setelah pembentukan Puspaga tingkat kabupaten, ia mengatakan, pihaknya berencana membentuk Puspaga di 15 kecamatan di daerah ini.
"Kami akan bersurat dengan kecamatan terkait rencana pembentukan Puspaga tingkat kecamatan," ujarnya lagi.
Dia mengatakan, yang dibutuhkan Puspaga tingkat kecamatan adalah konselor yang terdiri dari petugas kesehatan dan agama yang memberikan pendidikan dan pembelajaran kepada keluarga.
Apabila Puspaga di tingkat kecamatan tidak mampu menangani permasalahan keluarga warga di wilayahnya, katanya pula, maka permasalahan keluarga tersebut bisa dilanjutkan dengan rujukan tingkat kabupaten.
Selain itu, ia mengatakan, instansinya tahun ini melibatkan polisi dan kejari untuk memberikan sosialisasi tentang konsekuensi hukum terhadap siapa saja yang melakukan tindak pidana kekerasan dalam keluarga.
"Tahun ini kami dapat dana dari APBD perubahan untuk memberikan sosialisasi tentang KDRT kepada keluarga warga yang tersebar di lima wilayah daerah ini," ujarnya lagi.
Sementara itu, ia mengatakan, instansinya sejak Januari 2022 sampai sekarang melakukan pendampingan terhadap 11 anak korban kekerasan seksual.
Ia mengungkapkan, anak yang menjadi korban kekerasan seksual di daerah ini selain perempuan, ada juga laki-laki yang baru terjadi sejak beberapa pekan yang lalu.
Sedangkan para pelaku kekerasan seksual terhadap 11 orang anak di daerah ini masih orang terdekat korban, yakni paman, ayah tiri, tetangga, dan temannya.
Baca juga: Mukomuko dampingi delapan anak korban kekerasan seksual
Baca juga: Pemkab Mukomuko mendampingi belasan anak korban kekerasan seksual
Pewarta: Ferri Aryanto
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2022