Padang (ANTARA) - Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat sejak akhir Juli 2022 mencatat 22 kasus gagal ginjal akut pada anak dan 12 di antaranya menyebabkan kematian.
"Laporan pertama masuk pada akhir Juli 2022, hingga tadi malam tercatat 20 pasien dirawat di (RSUP) M. Djamil dan dua pasien meninggal sebelum dibawa ke M. Djamil," kata dokter bagian pelayanan darurat dan rawat intensif anak RSUP Dr. M. Djamil Padang dr. Indra Ihsan, Sp.A(K) dalam konferensi pers bersama Dinas Kesehatan dan Ikatan Dokter Anak Indonesia di Kota Padang, Kamis.
Menurut dia, jumlah pasien anak dengan gangguan ginjal akut yang menjalani perawatan di RSUP Dr. M. Djamil Padang pada Juli dua orang, Agustus sepuluh orang, September empat orang, dan September hingga Oktober sebanyak empat orang.
Selain itu, ia mengatakan, ada masing-masing satu pasien dari Mentawai dan RSUD Padang yang meninggal sebelum dibawa ke RSUP M. Djamil Padang.
Ia menjelaskan bahwa di antara pasien anak yang mengalami gagal ginjal akut ada satu pasien berusia di bawah satu tahun, sembilan pasien berusia satu sampai lima tahun, empat pasien berusia lima sampai 10 tahun, dan enam pasien berusia di atas 10 tahun.
Menurut dia, sekitar 50 persen dari pasien tersebut mengalami diare dan di antaranya ada yang terserang infeksi saluran pernafasan atas.
Dinas Kesehatan sudah mengirimkan sampel dari semua pasien anak yang mengalami gagal ginjal akut ke Kementerian Kesehatan untuk diperiksa lebih lanjut.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Barat Lila Yunwar mengatakan bahwa dinas menunggu kebijakan dari pemerintah pusat mengenai penanganan kasus gagal ginjal akut pada anak.
Baca juga:
Tiga zat kimia berbahaya ditemukan pada obat pasien gagal ginjal akut
Cegah risiko gangguan ginjal akut dengan perilaku hidup bersih sehat
Pewarta: Miko Elfisha
Editor: Maryati
Copyright © ANTARA 2022