Aplikasi berbasis android itu sudah terintegrasi dengan teknologi wireless sensor network (WSN), sehingga memungkinkan petani bisa memantau kelembaban tanah, cuaca, curah hujan, kecepatan angin dan data lainnya dari telepon genggamnya

Jember, Jawa Timur (ANTARA) - Aplikasi Sidomulyo Agriculture Mobile Application (SI-AMA) karya Himpunan Mahasiswa Elektro, Program Studi Teknik Elektro Fakultas Teknik (FT) Universitas Jember (Unej) mendukung digitalisasi sektor pertanian di Kabupaten Jember, Jawa Timur.

Aplikasi berbasis android itu sudah terintegrasi dengan teknologi wireless sensor network (WSN), sehingga memungkinkan petani bisa memantau kelembaban tanah, cuaca, curah hujan, kecepatan angin dan data lainnya dari telepon genggamnya.

"Kami telah memasang tiga sensor WSN dengan tenaga surya sebagai motor penggerak di tiga lokasi di Desa Sidomulyo. Satu sensor ada di halaman balai desa, sedangkan dua sensor ada di lokasi persawahan dan perkebunan," kata Ketua Program Penguatan Kapasitas (PPK) ORMAWA Himpunan Mahasiswa Elektro FT Unej M. Ali Yafi dalam siaran pers yang diterima di Jember, Kamis.

Menurutnya sensor tersebut yang akan mengirimkan data-data seperti kelembaban tanah, cuaca, curah hujan, kecepatan angin dan lainnya ke telepon genggam petani, bahkan aplikasi SI-AMA juga mencatat luasan sawah atau kebun petani, jenis dan jumlah tanaman, kondisi tanaman hingga perkiraan kapan panen.

"Data-data yang terkumpul tadi bisa menjadi dasar bagi petani dalam memutuskan rencana terkait sawah atau kebunnya dan data itu juga bermanfaat bagi perangkat desa," tuturnya.

Ia menjelaskan data tersebut akan menjadi pembuatan manajemen lahan karena sudah memuat data yang akurat termasuk perkiraan berapa hasil panen yang akan didapat, sehingga Desa Sidmulyo bisa memetakan potensi desanya.

"Termasuk menghubungkan dengan lokapasar guna menjual panennya. Bahkan SI-AMA memuat data luasan lahan masing-masing petani mengingat koordinatnya sudah tertera dengan jelas sehingga kasus konflik antar petani terkait batas lahan bisa dihindari," katanya.

Inovasi tersebut mendapatkan apresiasi dari Kamiludin yang merupakan Kepala Desa Sidomulyo di Kecamatan Silo, Kabupaten Jember usai meluncurkan aplikasi tersebut di desanya.

Menurutnya aplikasi SI-AMA selaras dengan program Desa Sidomulyo sebagai desa digital pertama di Jember dan aplikasi itu layaknya sensus pertanian, sehingga desanya memiliki basis data yang kuat guna membuat kebijakan yang tepat.

Pemerintah Desa Sidomulyo sendiri sudah menugaskan dua orang perangkat desa sebagai administrator aplikasi SI-AMA yang dibantu para ketua RW dan Ketua RT setempat.

"Adanya aplikasi itu memberikan data akurat kepada petani, sehingga mereka bisa membuat keputusan yang tepat karena dengan kondisi kelangkaan pupuk dan cuaca yang tidak menentu maka adanya data akurat membantu petani untuk membuat keputusan untuk melangkah," katanya.

Ia mengatakan data yang akurat menjadi sumber pihak perangkat desa untuk membuat kebijakan karena tanpa data yang baik maka pada dasarnya pemdes hanya merencanakan kegagalan.

Baca juga: Tiga mahasiswa Unej berangkat ke tiga negara melalui program IISMA

Baca juga: Unej bentuk tim investigasi dugaan pelanggaran PPMB di Fakultas Teknik

Baca juga: Mahasiswa Unej wakili Indonesia di Dialog Pemuda ASEAN di Kamboja

Baca juga: Mahasiswa Unej sabet medali emas ajang internasional AISEEF 2022

Pewarta: Zumrotun Solichah
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2022