Jakarta (ANTARA News) - Menyikapi simpang siurnya jumlah dan data korban kecelakaan tabrakan kereta api di Grobogan, Jawa Tengah, PT Asuransi Jasa Raharja menyatakan hanya mempercayai data-data korban dari PT Kereta Api Indonesia (KAI). "Prinsipnya, kami hanya akan mempercayai data dari PT KAI yakni sampai saat ini baru 12 korban meninggal dan 26 lainnya luka berat dan ringan," kata Kahumas PT Asuransi Jasa Raharja Nasir Hakam saat dihubungi di Jakarta Senin pagi. Tabrakan KA Sembrani dan Kertajaya di Stasiun Gubug, Grobogan, Jawa Tengah berdasarkan laporan PT KAI menelan korban 12 orang tewas dan 26 lainnya luka-luka, sedangkan laporan kepolisian setempat menyebut 13 korban tewas. Namun, sejumlah media massa menyebutkan bervariasi ada yang 14, 15 bahkan ada yang melaporkan 16 orang tewas. Data korban, sebagaimana diakui beberapa keluarga korban di lokasi kejadian Minggu (16/4), memang tidak akurat karena beberapa nama yang diyakini ikut menjadi korban tabrakan pada Sabtu dinihari (15/4) itu tidak ada dalam daftar korban baik yang di PT KAI maupun di sejumlah rumah sakit di Grobogan. Menurut Nasir, petugas lapangan Jasa Raharja juga telah melakukan tindakan identifikasi terhadap seluruh korban bersama PT KAI dan menjalankan sistim "jemput bola" untuk melengkapi data-data ahli waris korban, termasuk korban luka yang sedang dirawat di rumah sakit dan puskesmas. Nasir juga menegaskan, pihaknya segera memberikan santunan asuransi kepada para ahli waris pada kesempatan pertama jika mereka sudah siap. Dia merinci, santunan untuk setiap korban tewas yang diterima ahli warisnya adalah Rp10 juta, korban luka yang dirawat, biaya ganti ruginya maksimum Rp5 juta dan biaya untuk mereka yang mengalami cacat tetap maksimal Rp10 juta. "Kepada korban tewas yang tak memiliki ahli waris, berhak atas biaya penguburan Rp1 juta. Ini diterima oleh penyelenggara penguburannya," kata Nasir. Sebelumnya, Dirjen Perkeretaapian, Departemen Perhubungan, Soemino Eko Saputro, menyatakan PT KAI bersama Jasa Raharja secepatnya memberikan asuransi pertanggungan kepada keluarga korban kecelakaan KA Kertajaya dengan KA Sembrani. "Kami segera mengupayakan pekan ini menyelesaikan pemberian asuransi kepada 13 keluarga korban yang meninggal dan 26 penumpang yang saat ini dirawat di berbagai rumah sakit," katanya ketika meninjau lokasi kejadian kecelakaan KA di Stasiun KA Gubug, Kabupaten Grobogan, Minggu (16/4).(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006