Kemenperin mengharapkan kerja sama lintas sektor untuk menyatukan langkah dalam melakukan transformasi ini
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Perindustrian konsisten mendukung sektor industri manufaktur melakukan transisi ke energi hijau atau terbarukan yang berkelanjutan sebagai bagian dari langkah kebijakan energi demi menjaga keberlangsungan peradaban.
"Dalam hal ini, Kemenperin mengharapkan kerja sama lintas sektor untuk menyatukan langkah dalam melakukan transformasi ini," kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita lewat keterangannya di Jakarta, Rabu.
Menperin menyampaikan hal itu kala membuka acara Cut The Tosh Collaboration Summit yang diinisiasi PT Multi Bintang Indonesia.
Karena itu, Kemenperin terus mengakselerasi pertumbuhan ekonomi berbasis industri hijau melalui efisiensi sumber daya alam dan penerapan circular economy, serta pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT) seperti biofuel, biomass, dan refuse-derived fuel (RDF).
Menperin menjelaskan langkah yang juga diambil Kemenperin meliputi percepatan industrialisasi kendaraan bermotor yang hemat energi dan ramah lingkungan.
Selain memproduksi kendaraan yang ramah lingkungan, diharapkan industri yang memproduksi dapat mewujudkan pabrik dengan energi yang lebih ramah lingkungan, termasuk logistik dan transportasinya.
"Kami di Kemenperin mengharapkan upaya-upaya yang kami inisiasi tersebut dapat berkontribusi dalam menekan emisi GRK sektor industri, sekaligus meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan dalam berkompetisi di kancah global," kata Agus.
Pada kesempatan tersebut, Menperin mengapresiasi upaya penyediaan energi terbarukan yang telah dilakukan PT Multi Bintang Indonesia Tbk seperti pembangunan fasilitas biomassa di pabrik Tangerang, Banten, dan Mojokerto, Jatim, serta kerja sama penyediaan listrik dari PLTS Cirata dengan PT PLN (Persero).
"Memperbanyak penyediaan opsi energi terbarukan adalah kunci mempercepat pencapaian target emisi nol bersih di Indonesia. Selanjutnya, saya berharap agar perusahaan dapat terus meningkatkan capaian energi terbarukannya sehingga mendukung program penurunan emisi GRK di tahun 2030 dan karbon netral pada 2060," ujar Menperin.
Ia juga mendorong industri lain mengikuti langkah yang telah dilakukan oleh PT Multi Bintang Indonesia Tbk tersebut.
Penyelenggaraan Cut The Tosh Collaboration Summit diharapkan dapat meningkatkan dan memperkuat kolaborasi antara pemerintah, swasta, LSM, aktivis, komunitas, dan asosiasi dalam menjalankan peran masing-masing untuk mendukung transisi energi terbarukan yang berkelanjutan di masa mendatang.
Kegiatan ini merupakan kerja sama PT Multi Bintang Indonesia Tbk bersama Kadin Net Zero Hub dan World Resources Institute yang merupakan ajang bertukar pengetahuan hingga matchmaking berbagai organisasi secara inklusif dengan pakar sustainability, penyedia teknologi, dan pendanaan yang tepat untuk mendorong sebanyak mungkin kolaborasi organik.
Presiden Direktur Multi Bintang Indonesia René Sánchez Valle menjelaskan pihaknya ingin menjadi penghubung dan penggerak ekosistem di bidang keberlanjutan untuk berkumpul dan berdiskusi ide-ide progresif tentang inisiatif keberlanjutan.
Selain itu, menjadi penghubung dan penggerak ekosistem yang memungkinkan movers and shakers di bidang keberlanjutan untuk berkumpul dan berdiskusi ide-ide progresif tentang inisiatif keberlanjutan.
Ia menambahkan pihaknya bekerja sama dengan semua pihak untuk mendukung agenda Indonesia dalam Presidensi G20, khususnya dalam mempercepat transisi menuju ekonomi hijau dan energi terbarukan.
"Keterlibatan aktif ini penting untuk mempercepat tujuan kita bersama yaitu mencapai net zero emission pada tahun 2060," ujarnya.
Baca juga: Menperin apresiasi PT MBI menuju operasi energi bersih 100 persen 2025
Baca juga: Menperin dorong sejumlah program menuju RI bebas karbon pada 2060
Baca juga: Kemenperin: Pasokan energi berkesinambungan katrol daya saing industri
Pewarta: Sella Panduarsa Gareta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2022