Proporsi pembiayaan program promotif dan preventif meningkaJakarta (ANTARA) - Direktur Utama BPJS Kesehatan Ghufron Mukti mengatakan pemerataan mutu layanan di fasilitas kesehatan menjadi tantangan di tengah peningkatan permintaan masyarakat yang tinggi selama pandemi.
"Dengan tingginya angka pemanfaatan pelayanan kesehatan, tentunya harus didukung mutu fasilitas kesehatan yang baik di Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama, maupun Fasilitas Kesehatan Rujukan Tingkat Lanjut (FKRTL)/rumah sakit," kata Ghufron Mukti usai Pertemuan Nasional Fasilitas Kesehatan tahun 2022, di Jakarta, Rabu.
Ia mengatakan BPJS Kesehatan mengajak pengelola fasilitas kesehatan untuk memperkuat komitmen dalam peningkatan mutu layanan bagi peserta Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN).
Menurut Ghufron dinamika layanan kesehatan selama Pandemi COVID-19 serta percepatan cakupan kepesertaan Program JKN menuju Universal Health Coverage (UHC), telah mempengaruhi pengelolaan Program JKN.
Baca juga: BPJS Kesehatan tanggung pasien gagal ginjal hingga transplantasi hati
Baca juga: BPJS Kesehatan pertimbangkan rawat pasien lukai diri sendiri
Ghufron mengatakan, per Oktober 2022 sebanyak 246,46 juta jiwa atau kurang lebih 89,35 persen dari seluruh penduduk Indonesia telah terjamin pembiayaan kesehatannya melalui Program JKN.
"Tentu dengan semakin besarnya jumlah peserta, akses terhadap layanan di fasilitas kesehatan akan
meningkat," katanya.
Hal ini terlihat dari angka pemanfaatan Program JKN selama pandemi yang meningkat dari 993 ribu pemanfaatan per hari pada 2020, meningkat menjadi 1,1 juta pemanfaat per hari pada 2021.
Ghufron mengatakan peningkatan mutu layanan dilakukan melalui akreditasi, dilengkapi dengan credentialing dan re-credentialing.
BPJS Kesehatan juga berupaya mendorong penyesuaian pembiayaan pelayanan kesehatan baik di FKTP dan FKRTL yang sesuai dengan kondisi ekonomi.
Ghufron juga menekankan diperlukannya usaha kesehatan perorangan kegiatan promotif dan
preventif untuk menekan angka kesakitan, khususnya bagi peserta JKN.
"BPJS Kesehatan berupaya menyiapkan agar proporsi pembiayaan program promotif dan preventif meningkat," ujarnya.
Menurut Ghufron, kemudahan layanan difasilitasi BPJS Kesehatan melalui inovasi layanan digital yang terus diaplikasikan di fasilitas kesehatan.
Saat ini, jumlah fasilitas kesehatan yang bekerja sama dengan BPJS Kesehatan terdiri atas 23.518 FKTP dan 2.852 FKRTL.
Dalam pertemuan yang dihadiri oleh dinas kesehatan, fasilitas kesehatan, asosiasi fasilitas kesehatan,
serta asosiasi profesi seluruh Indonesia secara daring mengambil tema “Kolaborasi Inovasi untuk Faskes yang Berkualitas”.
Dalam pertemuan tersebut, BPJS Kesehatan juga memberikan apresiasi kepada fasilitas kesehatan
paling berkomitmen terhadap mutu pelayanan bagi peserta JKN-KIS.
Baca juga: BPJS Kesehatan: Digitalisasi layanan pangkas antrean maksimal 60 menit
Baca juga: BPJS Kesehatan alokasikan Rp8 triliun dana skrining kesehatan 2023
Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022