Samarinda (ANTARA News) - Sebuah kapal pengangkut kontainer milik PT Alken menghantam kapal pengangkut batubara KM Bina Marga di Muara Pegah, Kecamatan Muara Jawa, Kutai Kartanegara (Kaltim) akhir pekan lalu dan seorang anak buah kapal (ABK) dinyatakan hilang. "Sayangnya, laporan masuk agak terlambat, sehingga sampai kini kami masih mencari ABK KM. Bina Marga. yakni Henderik (20) yang dinyatakan hilang," kata Kepala KPPP Samarinda Iptu Drs. Rahardjo Siswanto ketika dikonfirmasi di Samarinda, Senin. Pihak KPPP baru melakukan pencarian sehari setelah kejadian itu akibat jauhnya lokasi tabrakan dengan kantor KPPP. "Selain itu, saksi-saksi dari KM. Bina Karya sudah kita mintai keterangan, tetapi dari pihak PT. Alken masih segera diperiksa," ujar Siswanto. Tabrakan itu terjadi sekitar 11:00 Wita, saat itu para ABK dari kapal pengumpul dan pengangkut batu bara sedang memperbaiki kerusakan pada bagian belakang kapal. KM. Bina Karya ketika hendak ke Muara Pegah mengambil sisa-sisa batu bara di kapal ponton. Kapal yang dinahkodai Solihin (27) itu kemudian terseret gelombang ke arah Lampu Kuning di Muara Pegah. Saat itu, sejumlah ABK KM. Bina Karya, di antaranya, Ateng (18), Mustafa (30), Adi (20) dan Hendrik (20), anak pemilik kapal turun ke ruang mesin untuk memperbaiki kerusakan. "Namun, beberapa menit kemudian, kapal milik PT. Alken melintas dan langsung menabrak bahagian belakang kapal kami. Benturan keras yang ditimbulkan akibat tabrakan itu, membuat para ABK langsung keget dan berupaya menyelamatkan diri dengan melompat ke laut. Para ABK kemudian menyelamatkan diri ke tiang lampu kuning," kata Mustafa. Saat peristiwa terjadi, katanya, Hendrik sempat berteriak mengingatakan para ABK lain sebelum kapal PT. Alken menabrak kapal mereka namun kejadiannya begitu cepat sehingga mereka panik semua. "Kapal itu melaju sangat cepat sehingga kemungkinan mereka tidak melihat kapal kami. Kapal itu usai menghantam kapal kami, sempat lewat hingga sekitar 500 meter kemudian berbalik lagi untuk menolong kami yang sedang berpegangan di tiang. Kapal kami langsung tenggelam dan Hendrik juga ikut hilang," ujar Mustafa kepada wartawan usai diminta keterangan oleh petugas KPPP Samarinda. Solihin, juru mudi KM. Bina Karya mengaku bahwa tidak sempat melihat kedatangan kapal PT. Alken dan baru menyadari ketika mendengar teriakan Hendrik disusul suara benturan. Kata Solihin, dirinya langsung menyelamatkan diri dengan melompat ke air.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006