Jakarta (ANTARA) - Kampanye Indonesia Sehat Berseri dari SoKlin Antisep bersama dengan UNICEF Indonesia diluncurkan, Rabu, dengan tujuan percepatan imunisasi rutin dan edukasi perilaku hidup bersih sehat bagi keluarga di 11 provinsi.
Kampanye akan dilaksanakan di 11 provinsi di Indonesia yaitu Riau, Sumatera Barat, Banten, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Daerah Istimewa Yogyakarta, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, dan Nusa Tenggara Timur.
"Berdasarkan laporan dan data dari Kementerian Kesehatan dan UNICEF Indonesia, kami memilih 11 provinsi tersebut karena melihat angka cakupan imunisasi di daerah itu masih belum maksimal," kata Marketing Manager Fabric Care WINGS Group Indonesia Joanna Elizabeth Samuel di Jakarta, Rabu.
Baca juga: UNICEF bersama Softex dukung PHBS wanita muda Indonesia
Joanna berharap kampanye ini bisa membuat anak mendapatkan perlindungan secara menyeluruh, baik dari dari dalam melalui dukungan percepatan imunisasi rutin maupun dari luar melalui edukasi pentingnya PHBS dan pengelolaan sanitasi aman.
Kegiatan yang bekerja sama dengan Dinas Kesehatan setempat beserta dinas terkait lainnya ini menargetkan sebanyak 20.000 anak mendapatkan percepatan imunisasi rutin dan edukasi perilaku hidup bersih sehat bagi keluarga Indonesia.
Inisiatif ini dilakukan guna memberikan perlindungan kesehatan bagi generasi penerus bangsa melalui penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) sebagai bentuk perlindungan dari luar dan melengkapi imunisasi rutin anak sebagai bentuk perlindungan dari dalam.
Berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, hampir 70 persen sumber air minum rumah tangga di Indonesia terindikasikan tercemar oleh tinja sehingga meningkatkan risiko timbulnya berbagai macam penyakit.
WASH Specialist UNICEF Indonesia Maraita Listyasari menjelaskan penyakit dapat menular melalui berbagai cara.
Penularan penyakit dapat bermula dari toilet yang kotor, air tanah yang terkontaminasi tinja karena toilet tidak terhubung dengan tangki septik sesuai standar, tangan yang tidak dicuci menggunakan sabun di bawah air mengalir, serta makanan yang tidak ditutup dengan baik sehingga mudah dihinggapi lalat atau serangga lainnya.
Untuk meminimalkan risiko munculnya penyakit, dia mengimbau masyarakat untuk mencoba mengelola sanitasi atau air limbah lebih baik.
"Pastikan toilet terhubung dengan sistem pipa air limbah atau terhubung dengan septic tank yang kedap sesuai standar dan selalu disedot minimal sekali tiga hingga lima tahun, tidak perlu tunggu penuh," ujar dia.
Lalu, pastikan penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) yang harus diteruskan meski pandemi nanti berlalu. Contoh PHBS yang harus dilakukan oleh masyarakat adalah mencuci tangan dengan sabun di bawah air mengalir, menjaga diri dengan mandi teratur terutama setelah bepergian, mencuci pakaian dengan bersih dan membersihkan rumah termasuk kamar mandi dan toilet.
Baca juga: Cegah risiko gangguan ginjal akut dengan perilaku hidup bersih sehat
Baca juga: Kemenko PMK: Cegah TBC dengan perilaku hidup bersih dan sehat
Baca juga: Kemenkes ajak masyarakat terapkan perilaku hidup bersih dan sehat
Pewarta: Nanien Yuniar
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022