Pemilik usaha keramik handmade Lumosh Fine Ceramic, Raymond Tjiadi, menjelaskan bahwa bahwa keterlibatan produknya menjadi buah tangan (souvenir) dalam rangkaian side event Road to Presidensi KTT G20 di Jawa Tengah berkat keunikan dan kreativitas orisinal yang menjadi ciri khas mereka.
Selain itu, peran aktif pebisnis untuk mengikuti berbagai kegiatan yang digelar Kementerian Perindustrian juga mendukung perkembangan produk tersebut, sehingga terpilih menjadi souvenir dalam gelaran resmi.
"Kami memang sebelumnya ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Kemenperin seperti workshop dan seminar. Setelah berjalan dua tahun, pihak Kemenperin menghubungi kami dan meminta kami untuk ikut terlibat pembuatan souvenir dalam rangkaian KTT G20 di Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu," kata Raymond di Surabaya, Rabu.
Keterlibatannya dalam menyajikan buah tangan untuk para tamu undangan, menurut dia tidak mudah. Pihak Kemenperin menginstruksikan untuk mengikuti konsep dari KTT G20, mulai dari warna dan juga desain.
Pihak Lumosh memberikan penawaran lima desain yang dipilih penyelenggara. Dalam lima desain tersebut, terpilih dua desain yang dijadikan buah tangan para tamu undangan KTT G20.
"Mereka pun minta kami untuk mengikuti konsep dari G20 itu sendiri, jadi kami dikasih detail-detailnya, seperti warna hingga desain yang Indonesia banget," kata dia.
Catatan positif dalam keterlibatan ini, membuat nama Lumosh Fine Ceramic jadi lebih banyak dikenal oleh masyarakat luas dan tidak hanya kalangan masyarakat Jawa Timur.
"Kami diminta untuk membuat sekitar 100 pcs. Dengan ikut serta dalam rangkaian acara ini, exposure jadi lebih luas,"kata dia.
Lumosh Fine Cearmic sudah hadir sejak tahun 1992. Kini, usaha keluarga itu dikendalikan generasi kedua. Tidak hanya memanfaatkan ajang KTT G20 sebagai sarana promosi, mereka gencar merambah industri digital bersama Tokopedia untuk lebih mengembangkan bisnis lebih luas.
Mereka juga merasakan bisnisnya berkembang setelah masuk ke platform digital, salah satunya adalah perluasan konsumen hingga menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Initial Coffee Roaster hidupkan ribuan petani kopi lokal
Baca juga: Fenomena pegawai kota besar banting setir jadi petani di desa
Baca juga: Tokopedia ungkap ada lonjakan tren pembayaran produk digital
Selain itu, peran aktif pebisnis untuk mengikuti berbagai kegiatan yang digelar Kementerian Perindustrian juga mendukung perkembangan produk tersebut, sehingga terpilih menjadi souvenir dalam gelaran resmi.
"Kami memang sebelumnya ikut aktif dalam kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh Kemenperin seperti workshop dan seminar. Setelah berjalan dua tahun, pihak Kemenperin menghubungi kami dan meminta kami untuk ikut terlibat pembuatan souvenir dalam rangkaian KTT G20 di Jawa Tengah beberapa waktu yang lalu," kata Raymond di Surabaya, Rabu.
Keterlibatannya dalam menyajikan buah tangan untuk para tamu undangan, menurut dia tidak mudah. Pihak Kemenperin menginstruksikan untuk mengikuti konsep dari KTT G20, mulai dari warna dan juga desain.
Pihak Lumosh memberikan penawaran lima desain yang dipilih penyelenggara. Dalam lima desain tersebut, terpilih dua desain yang dijadikan buah tangan para tamu undangan KTT G20.
"Mereka pun minta kami untuk mengikuti konsep dari G20 itu sendiri, jadi kami dikasih detail-detailnya, seperti warna hingga desain yang Indonesia banget," kata dia.
Catatan positif dalam keterlibatan ini, membuat nama Lumosh Fine Ceramic jadi lebih banyak dikenal oleh masyarakat luas dan tidak hanya kalangan masyarakat Jawa Timur.
"Kami diminta untuk membuat sekitar 100 pcs. Dengan ikut serta dalam rangkaian acara ini, exposure jadi lebih luas,"kata dia.
Lumosh Fine Cearmic sudah hadir sejak tahun 1992. Kini, usaha keluarga itu dikendalikan generasi kedua. Tidak hanya memanfaatkan ajang KTT G20 sebagai sarana promosi, mereka gencar merambah industri digital bersama Tokopedia untuk lebih mengembangkan bisnis lebih luas.
Mereka juga merasakan bisnisnya berkembang setelah masuk ke platform digital, salah satunya adalah perluasan konsumen hingga menjangkau seluruh wilayah Indonesia.
Baca juga: Initial Coffee Roaster hidupkan ribuan petani kopi lokal
Baca juga: Fenomena pegawai kota besar banting setir jadi petani di desa
Baca juga: Tokopedia ungkap ada lonjakan tren pembayaran produk digital
Pewarta: Chairul Rohman
Editor: Alviansyah Pasaribu
Copyright © ANTARA 2022