Kegiatan ini digelar dalam rangka melestarikan permainan tradisional yang mulai ditinggalkan oleh para generasi muda.
"Alhamdulillah hari ini baru menyelenggarakan pekan permainan dan olahraga tradisional setelah sebelumnya vakum dua tahun," kata Wali Kota Jakarta Barat, Yani Wahyu Purwoko
saat ditemui usai membuka acara tersebut di GOR Cendrawasih, Cengkareng, Rabu.
Dalam kegiatan ini, pihak pemerintah kota (pemkot) mempertandingkan dan melombakan tiga cabang permainan, yakni galasin, egrang dan bakiak.
Menurut Yani, permainan tradisional perlu dijaga eksistensinya lantaran mengandung nilai yang bermakna bagi kehidupan.
Baca juga: Permainan tradisional bantu asah kecerdasan anak
Baca juga: Ragam permainan tradisional khas 17 Agustus yang paling dirindukan
Dian mencontohkan galasin. Dalam permainan galasin, para peserta dituntut untuk memiliki kerja sama tim yang kuat hingga katahanan fisik yang cukup untuk menghadang lawan masuk ke wilayah.
Selain itu, kekompakan dan kerja sama tim juga diperlukan dalam perlombaan bakiak. Dia yakin semangat kekompakan dan kesatuan bisa tumbuh ketika siswa memainkan permainan tersebut.
Yani mengapresiasi antusiasme anak-anak yang ikut serta dalam perlombaan tersebut. Dia menilai banyak siswa yang menikmati keseruan permainan daerah itu.
Walau demikian, Yani mengingatkan para peserta agar tetap menjaga sportivitas dan kekompakan agar tidak terjadi keributan.
Dian mencontohkan galasin. Dalam permainan galasin, para peserta dituntut untuk memiliki kerja sama tim yang kuat hingga katahanan fisik yang cukup untuk menghadang lawan masuk ke wilayah.
Selain itu, kekompakan dan kerja sama tim juga diperlukan dalam perlombaan bakiak. Dia yakin semangat kekompakan dan kesatuan bisa tumbuh ketika siswa memainkan permainan tersebut.
Yani mengapresiasi antusiasme anak-anak yang ikut serta dalam perlombaan tersebut. Dia menilai banyak siswa yang menikmati keseruan permainan daerah itu.
Walau demikian, Yani mengingatkan para peserta agar tetap menjaga sportivitas dan kekompakan agar tidak terjadi keributan.
Pewarta: Walda Marison
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2022