Banjarmasin (ANTARA) - Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Provinsi Kalimantan Selatan Syamsir Rahman menyebutkan, panen padi untuk masa tanam tahun 2022 ini sudah mencapai sekitar 800 ribu ton gabah kering sesuai data statistik.
"Target provinsi kita tahun ini sebanyak 1,1 juta ton gabah kering," tuturnya di Banjarmasin, Rabu.
Dia menyampaikan, ada beberapa hambatan cukup sulitnya mencapai target hasil panen padi tahun.
Menurut dia, yang pertama itu karena kondisi alam yang berubah rubah, dan kedua karena terjadinya serangan virus tungro atau virus yang membuat pertumbuhan padi jadi kerdil.
"Serangan tungro ini mencapai 4 ribu hektare di lahan pertanian, terluas itu di daerah Barito Kuala dan Kabupaten Banjar," paparnya.
Sementara luas lahan pertanian padi di Provinsi Kalsel yang terdapat di 13 kabupaten/kota seluas 358.235 hektare.
"Masih ada beberapa lahan pertanian yang belum panen ini, kita perkirakan hanya sekitar 100 ribuan ton saja kurang dari capaian target tahun ini," ujar Syamsir.
Menurut dia, selama sekitar 10 tahun belakangan produksi padi di Kalsel selalu melebihi target, hanya tahun ini terkendala karena serangan tungro yang cukup besar.
Namun demikian, papar Syamsir, tidak membuat daerahnya krisis pangan, sebab kebutuhan masyarakat Kalsel sekitar 400 ribu ton.
"Jadi masih surplus produksi padi daerah kita sebenarnya," papar Syamsir.
Belum lagi, lanjut dia, masih banyak simpanan padi produksi tahun lalu di lumbung masyarakat, hingga tidak ada alasan daerah ini khawatir krisis pangan.
"Jadi stok beras di daerah kita sangat optimis mencukupi," tuturnya.
Pewarta: Sukarli
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022