Minneapolis (ANTARA) - Federal Reserve mungkin perlu mendorong suku bunga acuannya hingga di atas 4,75 persen jika inflasi yang mendasarinya tidak berhenti meningkat, Presiden Federal Reserve Minneapolis Neel Kashkari mengatakan pada Selasa (18/10/2022).
"Saya telah mengatakan secara terbuka bahwa saya dapat dengan mudah melihat kami memasuki pertengahan 4,0 persen awal tahun depan," kata Kashkari pada panel di Women Corporate Directors, Minnesota Chapter, di Minneapolis.
“Tetapi jika kita tidak melihat kemajuan dalam inflasi yang mendasari atau inflasi inti, saya tidak melihat mengapa saya menganjurkan berhenti di 4,5 persen, atau 4,75 persen atau semacamnya. Kita perlu melihat kemajuan aktual dalam inflasi inti dan inflasi jasa-jasa dan kita belum melihatnya."
Sebagian besar pembuat kebijakan Fed memperkirakan perlu menaikkan suku bunga, sekarang di 3,0 persen - 3,25 persen, menjadi 4,5 persen - 5,0 persen pada awal tahun depan, berdasarkan proyeksi yang diterbitkan bulan lalu dan komentar yang dibuat secara publik sejak saat itu.
Pernyataan Kashkari menandakan kesiapan untuk melangkah lebih jauh.
Baca juga: Dolar jatuh di tengah laporan inflasi AS lebih panas dari perkiraan
"Angka yang saya tawarkan didasarkan pada perataan inflasi yang mendasarinya," kata Kashkari. "Jika itu tidak terjadi, maka saya tidak melihat bagaimana kita bisa berhenti."
Sejauh ini, data menunjukkan inflasi yang mendasarinya naik, bukan turun, meskipun Fed menaikkan suku bunga agresif tahun ini.
Berdasarkan pembacaan indeks harga konsumen dan data lainnya baru-baru ini, para ekonom memperkirakan indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) inti, yang diawasi ketat oleh Fed, naik 5,1 persen bulan lalu dari tahun sebelumnya, dibandingkan dengan 4,9 persen pada Agustus.
Data tersebut akan dipublikasikan hanya beberapa hari sebelum pertemuan kebijakan Fed berikutnya pada 1-2 November.
Bulan lalu pembuat kebijakan Fed memperkirakan PCE inti akan mencatat 4,5 persen pada akhir tahun dan inflasi keseluruhan menjadi 5,4 persen. The Fed menargetkan inflasi keseluruhan 2,0 persen.
Dengan inflasi yang tinggi, bank sentral secara luas diperkirakan akan memberikan kenaikan suku bunga 75 basis poin keempat berturut-turut saat pertemuan berikutnya, dan pedagang kontrak berjangka yang terkait dengan suku bunga kebijakan bertaruh pada kenaikan suku bunga besar lainnya pada Desember juga.
Baca juga: Emas turun tipis setelah data inflasi AS lebih kuat dari perkiraan
Penerjemah: Apep Suhendar
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2022