beberapa titik longsor juga menutup akses jalan
Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Bencana tanah longsor sporadis terjadi pada waktu hampir bersamaan di sedikitnya 15 desa di Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur, Selasa (18/10)..

Sebagaimana data sementara BPBD Trenggalek hingga pukul 18.00 WIB, longsor yang dipicu hujan deras sejak beberapa hari terakhir itu terjadi di delapan kecamatan yang ada di daerah itu.

"Kejadiannya hampir bersamaan dengan banjir bandang yang ada di daerah dataran yang ada di Trenggalek," kata Kabid Pencegahan Kesiapsiagaan dan Kedaruratan BPBD Trenggalek Agung Widodo di Trenggalek, Selasa.

Delapan kecamatan dimaksud adalah Kecamatan Trenggalek, Bendungan, Pule, Dongko, Kampak, Tugu, Suruh dan Gandusari.

"Saat ini, proses inventarisasi masih dilakukan.Jumlah penduduk yang terdampak bencana longsor ini sebanyak 30 KK, dan tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini," katanya.

Baca juga: Daerah diterjang banjir dan longsor di Trenggalek terus bertambah
Baca juga: Banjir dan tanah longsor sebabkan kerusakan prasarana di Trenggalek

Namun, ia menjelaskan, kerugian akibat penurunan kualitas infrastruktur jalan dan jembatan cukup besar.

"Material longsor berupa tanah menimpa rumah dan menyebabkan kerusakan beragam mulai ringan hingga berat, serta beberapa titik longsor juga menutup akses jalan," katanya.

Masyarakat bergotong-royong membersihkan material longsor di jalan dan membantu rumah warga yang terkena material longsor.

"Longsor juga sempat menutup total akses jalan utama desa tapi sekarang sudah dibersihkan," terangnya.

Sementara itu, bencana banjir yang terjadi di beberapa titik mulai surut malam ini termasuk air yang menggenangi RSUD dr Soedomo juga dikabarkan mulai surut.

Air banjir saat ini bergerak ke arah timur dan mulai menggenangi wilayah Tulungagung.

Sejumlah petugas terpantau sedang melakukan aksi pembersihan di rumah sakit ini.

Baca juga: Akses jalan Selingkar Wilis di Trenggalek tertutup longsor

Baca juga: Banjir dan longsor landa sejumlah wilayah di Trenggalek

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2022