Kepulauan Seribu (ANTARA News) - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono meminta pihak-pihak terkait agar menyiapkan secara matang rencana evakuasi dalam mengantisipasi kemungkinan meletusnya Gunung Merapi di perbatasan Jawa Tengah dan Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). "Saya minta tak hanya penjelasan bahwa Gunung Merapi masih aktif dan sewaktu-waktu bisa mengeluarkan letusan, tapi juga tentang rencana evakuasi jika terjadi sesuatu. Kita berharap tidak sampai ada korban jiwa atau harta benda," kata Presiden di sela-sela inspeksi mendadak di Pulau Kelapa, Kepulauan Seribu, DKI Jakarta, Minggu. Kepada masyarakat di sekitar Merapi, Kepala Negara menekankan agar mereka tidak panik, namun tetap menjaga kewaspadaan jika sewaktu-waktu letusan terjadi. "Masyarakat tidak perlu panik tapi harus tetap waspada, siap melakukan apapun serta harus berupaya menyelamatkan diri," katanya. Presiden mengatakan langkah-langkah yang telah dilakukan jajaran Departemen ESDM, Pemda Jateng dan DIY terhadap pemantauan kondisi Gunung Merapi harus terus dilanjutkan. Presiden juga meminta petugas pengawas aktivitas Gunung Merapi terus memantau perkembangan kondisi gunung tersebut selama 24 jam setiap hari. Kepala Negara juga mengimbau pers daerah agar terus menginformasikan perkembangan kondisi Gunung Merapi, sehingga masyarakat dapat mengikuti dan mengetahui perkembangan terakhir yang tentu akan sangat membantu mereka dalam mengantisipasi langkah penyelamatan. Aktivitas Gunung Merapi hingga hingga saat ini dilaporkan masih tinggi, sehingga tetap dinyatakan berstatus siaga. Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian (BPPTK) menyatakan gempa masih sering terjadi, yang ditandai dengan banyaknya multiphase (MP), guguran, dan gempa vulkanik dangkal (VD). Pada Jumat (14/4), tim BPPTK bersama Bidang Penanggulangan Bencana Alam, Kabupaten Sleman, DIY, melakukan sosialisasi tentang kondisi Gunung Merapi yang berstatus siaga pada masyarakat yang tinggal di lereng gunung tersebut. (*)
Copyright © ANTARA 2006