Kita menyongsong era baru, bagaimana memperbaharui cara bekerja dan strategi bisnis di era perubahan yang tidak ada seorang pun bisa memprediksi apa yang akan terjadi lima sampai 10 tahun yang akan datang,
Badung (ANTARA) - Forum Asianet yang diisi oleh 14 kantor berita di kawasan Asia Pasifik dalam pertemuan "Asianet Board Meeting" di Bali banyak membahas mengenai tantangan bisnis di tengah kemunculan media baru yang hadir belakangan.
"Tantangan tahun-tahun ke depan akan lebih berat karena media baru bermunculan, dan kita tidak lagi bisa mengandalkan cara bekerja atau menjalankan bisnis dengan cara kemarin belakangan," kata Anggota Dewan Pengawas Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara Mayong Suryo Laksono di Kabupaten Badung, Bali, Selasa.
Mayong Suryo Laksono menjelaskan bahwa berdasarkan diskusi forum Asianet menunjukkan bahwa minat, preferensi, dan cara pandang masyarakat terhadap media telah berubah.
Masyarakat kini tak lagi mengonsumsi informasi maupun berita dari satu atau dua platform, melainkan multi platform sehingga dituntut kreatifitas tiap negara dalam mendayagunakan sosial media, mengemas produk informasi dalam wadah berbeda seperti FaceBook, Twitter, Instagram, TikTok maupun alternatif lainnya.
Dalam pertemuan pertama yang dijadwalkan berlangsung dua hari di Pulau Dewata yaitu 18-19 Oktober 2022, sempat disinggung soal upaya Vietnam yang menggunakan sosial media TikTok untuk diseminasi informasi dan berhasil setidaknya untuk menggaet pembaca kalangan muda.
"Kita menyongsong era baru, bagaimana memperbaharui cara bekerja dan strategi bisnis di era perubahan yang tidak ada seorang pun bisa memprediksi apa yang akan terjadi lima sampai 10 tahun yang akan datang," ujar Mayong.
Baca juga: LKBN Antara dorong perluasan kerja sama AsiaNet
Lebih jauh dari itu, ke-14 kantor berita di Asia Pasifik membahas soal kondisi naik dan turunnya perusahaan semasa pandemi COVID-19, dari mengatasi persoalan dua tahun terakhir hingga upaya kerja keras untuk memulihkan pendapatan satu tahun ini.
Mayong juga menyampaikan bahwa Perum LKBN Antara turut membagi pengalaman sebagai media yang tidak hanya mendasarkan pada area bisnis informasi, namun beraneka macam cara.
"Jasa komunikasi tidak hanya jasa informasi, Antara punya kekuatan menjual data bisnis, ini yang coba diceritakan kepada kawan-kawan negara lain untuk mencoba barangkali cara yang ditempuh Antara bisa dilakukan di negara lain. Jadi harus ada pendekatan ke otoritas perbankan maupun keuangan misalnya," ungkap mantan anggota Komisi Penyiaran Indonesia itu.
Baca juga: Twitter kerjakan fitur baru cuitan "mixed-media"hingga fitur "award"
Forum pertemuan Asianet sendiri kembali digelar secara langsung, setelah terkendala pandemi COVID-19 dua tahun terakhir. Perusahaan Umum (Perum) Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) Antara sendiri kembali ditunjuk sebagai tuan rumah setelah pertemuan terakhir dilangsungkan di China 2019 lalu.
Adapun 14 jaringan kantor berita yang tergabung dalam Asianet adalah Medianet (Australia), United News of Bangladesh (Bangladesh), Xinhua News Agency (China), New China News (Hongkong), Presss Trust of India (India).
Selain itu Indonesia dengan Antara News, Kyodo News (Jepang), Bernama News (Malaysia/Singapura), Medianet (New Zealand), Pakistan Press International (Pakistan), Philippines News Agency (Filipina), Yonhap News Agency (Korea Selatan), Infoquest (Thailand), dan Vietnam News Agency (Vietnam).
Baca juga: Dirut paparkan model bisnis baru ANTARA di KTT Media Dunia
Pewarta: Ni Putu Putri Muliantari
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2022