Trenggalek, Jatim (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Trenggalek, Jawa Timur membentuk posko darurat pengungsian di empat titik lokasi untuk menampung ribuan KK korban banjir bandang di pusat Kota Trenggalek serta Kecamatan Pogalan yang terdampak paling parah.
"Di kota, posko pengungsian difokuskan di kantor Basarnas, kantor Kecamatan Trenggalek serta GOR Menak Sopal yang ada di Kelurahan Kedunglurah. Sedangkan (korban banjir) di wilayah Pogalan ditampung di kantor Kecamatan Pogalan," kata Kepala Satpol PP Kabupaten Trenggalek Stefanus Triadi Atmono di Trenggalek, Selasa.
Data BPBD setempat hingga pukul 15.00 WIB, banjir melanda lima Kecamatan, yakni Kecamatan Trenggalek, Karangan, Gandusari, Pogalan, dan Durenan.
Korban terdampak banjir bandang tercatat sebanyak 2.457 KK atau 7.440 jiwa.
Dari jumlah itu, hampir separuh di antaranya kini ditampung di posko-posko pengungsian.
Jumlah korban terdampak maupun pengungsi diperkirakan masih akan terus bertambah.
"Proses evakuasi saat ini masih terus dilakukan. Ada sebagian warga yang bertahan untuk menjaga rumahnya, ada juga yang masih menunggu untuk dievakuasi karena banjir di beberapa titik cukup dalam dan arus deras," lanjut Triadi.
Banjir bandang di Trenggalek ini terus bergerak mengikuti arah aliran Sungai Ngasinan yang melintasi Kecamatan Trenggalek, Karangan, Pogalan, dan Durenan serta Sungai Tawing yang bertemu aliran Sungai Ngasinan di Kecamatan Pogalan di Bendung Dawung.
Tingginya curah hujan yang mengguyur selama dua hari terakhir disebut sebagai pemicu luapan air sungai-sungai utama di wilayah dataran Trenggalek yang dikelilingi pegunungan tersebut. (*)
Baca juga: Banjir akibatkan layanan rawat jalan RSUD Trenggalek tutup
Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2022