"Para delegasi peserta Rapimnas XXII GMNI di Ancol yang berasal dari DPC/DPD GMNI seluruh Indonesia menginginkan agar konflik internal yang selama ini terjadi di GMNI dapat diselesaikan melalui kongres persatuan," katanya, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Selasa.
Baca juga: Ketua PA GMNI minta kader perkuat narasi persatuan di media sosial
Ia menjelaskan para peserta berharap, kepengurusan yang secara sah dipilih di forum Kongres GMNI Ambon pada 2019 lalu, mampu menginisiasi berjalannya proses rekonsiliasi dengan kelompok Arjuna-Dendi yang mengaku sebagai ketua umum dan Sekretaris Jenderal yang hanya melalui proses deklarasi tanpa pemilihan di dalam forum kongres.
Ia menjelaskan, selama ini proses komunikasi dan mediasi antara kedua belah pihak terus berlangsung, namun tak berjalan sesuai harapan karena pihak Arjuna-Dendi selalu menolak hadir.
Baca juga: Moeldoko tekankan generasi muda harus miliki gagasan besar
"Inisiasi dari berbagai pihak terkait agenda rekonsiliasi sebenarnya sudah berlangsung beberapa kali, namun tak sekalipun baik Arjuna maupun Dendi menunjukkan itikad baik dan hadir dalam acara-acara tersebut. Kami percaya, Kongres Persatuan diperlukan demi GMNI yang lebih baik di masa mendatang. Sehingga segala ego harus kita kesampingkan," katanya menegaskan.
Selain agenda persatuan, dia menyebutkan, hal penting lainnya yang dibahas dalam forum itu adalah rekomendasi calon tuan rumah Kongres berikutnya.
Baca juga: KSP sebut GMNI dukung pembangunan IKN Nusantara
Berdasarkan hasil rapat pleno terakhir kata dia, calon tuan rumah Kongres XXII GMNI berikutnya terdapat tiga calon, yakni Lubuk Linggau, Surabaya, dan Sorong.
"Setelah itu, nanti tim dari DPP akan melakukan verifikasi lapangan untuk mengecek kesiapan ketiga calon tuan rumah tersebut untuk melaksanakan Kongres dan hasilnya akan dibahas dan diputuskan dalam sidang pleno DPP," jelasnya.
Pewarta: Fauzi
Editor: Ade P Marboen
Copyright © ANTARA 2022