Jakarta (ANTARA) - Komandan Batalyon Infanteri (Danyonif) Marinir 10/SBY Letkol (Mar) Briand Iwan Prang menjelaskan pentingnya peranan marinir dalam menjaga geografis Selat Malaka yang menjadi jalur komunikasi laut dan jalur dukungan logistik.
"Pimpinan marinir dan pimpinan TNI Angkatan Laut meminta Presiden menempatkan unsur marinir di Batam supaya dapat memberikan jaminan kenyamanan dan keamanan," kata Danyonif Marinir 10/SBY Letkol (Mar) Briand Iwan Prang dipantau dari kanal YouTube Jenderal TNI Andika Perkasa di Jakarta, Selasa.
Letkol Briand Iwan Prang mengatakan faktor kenyamanan dan keamanan menjadi penentu perputaran roda perekonomian di Selat Melaka. Sebab, satu atau dua isu pembajakan di wilayah tersebut akan membuat investasi terganggu.
Ia mengatakan kemampuan yang dimiliki untuk mendukung tugas angkatan laut di area Batam maupun Kepulauan Riau setiap harinya dilaksanakan dalam unsur peleton maupun kompi.
Baca juga: Indonesia wujudkan keselamatan pelayaran di Selat Malaka
Baca juga: BMKG imbau nelayan waspadai gelombang tinggi di perairan Selat Malaka
Senada dengan itu, Pasi Ops Yonif 10 Marinir Mayor (Mar) Arif mengatakan prajurit yang ditugaskan di Batalyon tersebut dibimbing oleh komandan yang memiliki kemampuan khusus.
Jika dibandingkan Batalyon Infanteri Marinir lainnya, Batalyon Infanteri 10 memiliki sedikit perbedaan organisasi yakni mempunyai satu peleton pertempuran khusus.
Alat utama sistem persenjataan (alutsista) yang dimiliki Batalyon Infanteri 10/SBY tersebut digunakan sebagai penunjang kegiatan patroli laut di wilayah Batam guna mencegah berbagai tindakan kriminal.
Mayor (Mar) Arif mengatakan sejak bertugas di Batalyon tersebut, sejumlah operasi telah dilakukan utamanya mencegah atau menindak kriminalitas serta pengamanan pulau-pulau terluar.
"Patroli itu untuk mencegah terjadinya kriminalitas, misalnya, illegal loging, illegal fishing dan lain sebagainya," ujar dia.
Pewarta: Muhammad Zulfikar
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2022