Blitar (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Blitar, Jawa Timur, mewaspadai banjir susulan yang bisa saja terjadi menyusul hujan yang masih melanda wilayah Blitar.
"Untuk banjir sementara di Sutojayan surut, namun posko tetap siaga, sebab hujan juga belum reda," kata Kepala BPBD Kabupaten Blitar Ivong Bettryanto saat dikonfirmasi, Selasa.
Pihaknya juga tetap siaga mengantisipasi jika debit air kembali naik.
Ia mengatakan warga yang sebelumnya sempat mengungsi juga kembali ke rumahnya masing-masing untuk bersih-bersih. Namun, warga juga sudah diimbau untuk kembali ke lokasi pengungsian jika kondisi lingkungannya masih belum dinyatakan aman.
Baca juga: Banjir-longsor Blitar buat warga berputar jalan sejauh 8 kilometer
Baca juga: BPBD Kabupaten Blitar evakuasi warga terdampak banjir
"Di beberapa lokasi tadi masih menggenang air sekitar 30 centimeter. Pengungsi tadi sempat pulang, namun kembali ke posko (pengungsian)," kata dia.
Dari data BPBD Kabupaten Blitar, banjir di kabupaten ini melanda hingga lima kecamatan dengan 13 titik lokasi kejadian.
Banjir di Kabupaten Blitar tersebut menimpa antara lain di Kecamatan Binangun. Beberapa desa yang terdampak antara lain Desa Salamrejo, kemudian Dusun Kedungjati di Desa Rejoso dan Desa Binangun.
Kemudian di Kecamatan Panggungrejo, banjir menimpa antara lain di Desa Kalitengah dan Desa Serang.
Di Kecamatan Sutojayan, banjir melanda Desa Sumberjo, Desa Bacem, Desa Kalipang, Lingkungan Gondanglegi di Kelurahan Sutojayan, Lingkungan Purworejo di Kelurahan Sutojayan dan Lingkungan Sutojayan, Kelurahan Sutojayan.
Untuk Kecamatan Wonotirto, banjir terjadi di Pasar Ngeni, Desa Ngeni dan di Kecamatan Wates, banjir terjadi di Desa Tugurejo.
Banjir tersebut merendam rumah warga serta fasilitas umum. Bahkan, jembatan juga tidak bisa dilewati akibat banjir. Banjir yang terparah terjadi di Kecamatan Sutojayan dengan ketinggian sekitar 1 meter.
BPBD Kabupaten Blitar sudah membuat posko pengungsian. Selain menempati aula Kelurahan Sutojayan, posko itu juga menempati fasilitas umum lainnya seperti gedung pertemuan, hingga rumah warga.
Dari bencana itu, yang terdampak ini ada 1.094 KK dan yang mengungsi 465 orang. Mereka mayoritas warga Kecamatan Sutojayan, Blitar, lokasi banjir yang paling parah terdampak.
Menurut Ivong, secara geografis struktur daerah di Kecamatan Sutojayan seperti cekungan, sehingga jika di daerah Sutojayan tidak hujan sedangkan daerah di sekitarnya hujan juga bisa memicu terjadinya banjir di daerah itu.
Baca juga: Perum Jasa Tirta I: Pelepasan debit Bendung Lodoyo bukan pemicu banjir
Baca juga: Eko si pahlawan banjir Pacitan dimakamkan di Blitar
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2022