Kalau investasi di sektor EV ini semuanya menguntungkan. Setiap satu dolar pemerintah diinvestasikan ke industri listrik ini untungnya 15 kali lipat

Jakarta (ANTARA) - Emiten yang bergerak di bidang energi baru terbarukan (EBT) PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menargetkan akan mewujudkan netralitas karbon atau carbon neutrality pada 2030.

Wakil Direktur TBS Pandu Patria Sjahrir mengatakan, untuk mencapai tujuan tersebut, diperlukan kerja sama berbagai pemangku kepentingan, salah satunya dengan penggunaan kendaraan listrik.

"Kalau bisa setengah dari semua (sepeda) motor yang ada di Indonesia adalah motor listrik. Makanya saya sangat mendorong karena percobaan kami dalam enam bulan pertama diluncurkannya motor listrik oleh Electrum mendapat antusias yang besar dari masyarakat, semuanya mau pakai," ujar Pandu dalam keterangan di Jakarta, Selasa.

Pandu mengatakan, untuk merealisasikan target itu diperlukan kebijakan seperti insentif bagi pengusaha, salah satunya dalam bentuk investasi.

Menurut dia, investasi untuk kendaraan listrik memiliki prospek yang bagus di masa depan, sehingga akan sangat menguntungkan bagi pemerintah.

"Kalau investasi di sektor EV ini semuanya menguntungkan. Setiap satu dolar pemerintah diinvestasikan ke industri listrik ini untungnya 15 kali lipat," kata Pandu.

Selain itu, lanjut Pandu, investasi dapat disebut prospektif serta menguntungkan jika digunakan untuk membuat industri baru yang produktif. Apalagi, lanjut Pandu, sebelumnya pemerintah menginginkan jumlah motor listrik mencapai 50 persen dibandingkan dengan jumlah motor BBM.

"Investasi ke sesuatu yang membuat industri baru yang menjadi produktif itu lebih keren. Subsidi yang ada saat ini, misalnya ke 70 persen ke tempat yang salah. Kalau investasi di sektor EV lebih menguntungkan," ujar Pandu.

Lebih jauh lagi, Pandu menyampaikan bahwa investasi bagi industri kendaraan listrik diperlukan agar masyarakat mau berpindah dari kendaraan berbasis Bahan Bakar Minyak (BBM) menuju kendaraan listrik.

Pandu memandang masyarakat masih menjadikan harga sebagai patokan utama beralih ke kendaraan listrik.

"Jadi, untuk orang coba harga dari motor listrik dan cost of maintenance motor listrik harus sama dengan motor yang ada. Dan di situlah peran pemerintah akan hadir," kata Pandu.

Indonesia saat ini tengah bertransformasi dari kendaraan berbasis energi fosil atau menuju Electric Vehicle (EV) atau kendaraan listrik yang ramah lingkungan.

Bukan hanya karena lebih hemat, peralihan ke energi EBT tersebut bertujuan untuk mencapai target Net Zero Emission pada 2060 yang telah ditetapkan pemerintah Indonesia.

Baca juga: TOBA - Gojek bentuk Electrum bangun ekosistem kendaraan listrik

Baca juga: Capria Ventures gandeng perusahaan modal ventura milik Pandu Sjahrir

Baca juga: Pandu Sjahrir sebut kompetisi sehat penting untuk persatuan bangsa

Pewarta: Citro Atmoko
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2022