Surabaya (ANTARA News) - Nur Hadi Karyono (41), masinis KA Kertajaya yang tewas dalam kecelakaan --tabrakan-- dengan KA eksekutif Sembrani di Stasiun Gubug, Kabupaten Grobogan, Jateng, telah dimakamkan di Pemakaman Umum Tembok Surabaya, Sabtu malam. Almarhum meninggalkan seorang istri, Tuti Wahyuningsih dan dua anak, Yudha Sutanto (7) serta N Fitriana (5) itu, jenasahnya tiba dari RSUD Grobogan, Jateng, di rumah duka Jl. Margorejo V/37 Surabaya sekitar pukul 18.30 WIB. Setelah beberapa saat disemayamkan di rumah duka dan disembahyangi di Masjid Al-Amin yang lokasinya tidak jauh dari rumah duka, malam itu juga langsung dimakamkan di TPU Tembok. Sementara itu, sebagian besar kawasan Kota Surabaya, termasuk di sekitar TPU Tembok, malam itu di guyur hujan cukuk deras. TPU Tembok merupakan pemakanan umum cukup luas yang lokasinya pada bagian luarnya --belakang-- merupakan jalur rel KA menuju Stasiun Pasar Turi. Di TPU tembok ini juga, dimakamkan artis --penyanyi pencipta lagu-- kondang alm Gombloh dan Ibunda mantan Wapres Try Soetrisno. Saat berada di rumah duka, Kahumad PT KAI Daop 8, Sudarsono, menyatakan bahwa PT KAI akan memberikan beasiswa bagi kedua anak almarhum yang sudah mengabdi di PT KAI selama 24 tahun. "Besarnya beasiswa disesuaikan dengan tingkat pendidikan kedua anak almarhum. Kami berharap bisa sampai Perguruan Tinggi atau sampai bisa lulus ," ucapnya lirih.(*)
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2006