Serang (ANTARA) - Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar mengajak Pemda berkolaborasi untuk mengoptimalkan peran PT Bank Pembangunan Daerah Banten (Bank Banten Tbk).

"Hal itu penting dilakukan sebagai upaya Pemerintah Daerah (Pemda) dalam menjaga likuiditas keuangan secara mandiri di tengah kondisi krisis global yang melanda," kata Al Muktabar saat menyaksikan penandatanganan Pakta Integritas seluruh pengurus Bank Banten dari tingkat pusat sampai Kepala Cabang, di Aula Kejati Banten, di Serang, Senin

Menurut Al Muktabar, ada tiga kondisi global saat ini yang harus diantisipasi bersama yakni krisis pangan, energi dan keuangan. Kondisi ketiganya saat ini menjadi perhatian serius Bapak Presiden. Maka dari itu, dalam rangka memiliki komponen pembiayaan yang kuat dan menjaga likuiditas Kas Daerah (Kasda), Pemprov Banten sangat serius untuk mengoptimalkan peran Bank Banten.

“Tadi sudah kita saksikan bersama menandatangani Pakta Integritas dari semua jajaran Bank Banten sampai tingkat cabang. Hal itu merupakan salah satu bagian restrukturisasi manajemen Bank Banten,” katanya.

Al Muktabar menjelaskan, kegiatan Pakta Integritas ini sudah lama ia diskusikan bersama Kajati Banten, Leonard Eben Ezer Simanjuntak. Banyak hal yang ia diskusikan untuk memastikan langkah-langkah yang akan dilakukan benar-benar terstruktur sesuai peraturan perundang-undangan.

“Atas itu saya sangat berterima kasih dan memberikan penghargaan yang setinggi-tingginya atas segala komitmen, dukungan dan dorongan dari Kejati Banten bersama jajarannya untuk kita mendapatkan pendampingan hukum dalam memperkuat Bank Banten,” katanya.

Al Muktabar juga memberikan perhatian khusus kepada Bupati/Walikota di Provinsi Banten, atas kerja keras yang dilakukan selama ini. Maka dari itu, pada momen HUT Banten kemarin, pihaknya memberikan penghargaan khusus atas apa yang sudah mereka lakukan untuk pembangunan di Provinsi Banten.

“Karena sejati-nya, dengan kita ikut serta membesarkan Bank Banten, berarti juga kita ikut mendorong pembangunan di Provinsi Banten secara luas,” kata Al Muktabar

Sementara itu Kepala Kejati Banten Leonard Eben Ezer Simanjuntak mengatakan, dirinya ingin mengajak jajaran Direksi Bank Banten dari Pusat sampai tingkat Cabang untuk memulai semangat baru dan kepercayaan baru bahwa Bank Banten bisa menjadi BPD yang lebih baik lagi.

Untuk mencapai hal itu, Kejati Banten dengan seluruh jajaran mendorong penuh upaya untuk mengoptimalkan peran Bank Banten dalam rangka mensejahterakan masyarakat Banten.

“Dengan kebersamaan dan kolaborasi yang didukung penuh oleh Bapak Gubernur, DPRD serta seluruh Bupati dan Walikota, saya yakin Bank Banten akan semakin maju,” kata dia.

Dalam upaya pengoptimalan itu, lanjut Eben, pihaknya dalam beberapa minggu terakhir berhasil menyelamatkan sekitar Rp20 miliar lebih dari debitur dan asuransi yang macet, dan mudah-mudahan ke depan angka itu akan terus bertambah.

“Kami ingin membawa kebersamaan ini untuk melakukan tata kelola manajemen dengan prinsip kehati-hatian yang kita harapkan harus diperbaiki agar benar-benar Bank Banten ini bisa menjadi yang diharapkan dan lebih maju lagi,” katanya.

Direktur Utama (Dirut) Bank Banten Agus Syabaruddin menyampaikan progres penyehatan bank yang terus mengalami perbaikan. Ada beberapa aspek yang menjadi fokus utama bank seperti posisi saat ini rasio KPMM Bank Banten berada di level yang sangat baik 39.14 persen, cukup untuk mengcover kredit bahkan hingga 80 persen dari posisi kredit saat ini.

“Saat ini kondisi likuiditas Bank Banten masih terjaga di level yang sangat baik. Kemudian posisi non performing loan Bank Banten juga terus mengalami perbaikan yang signifikan, hal ini tercermin dari NPL nett posisi q1 3.2 persen, q2 3.4 persen dan q3 turun sebesar 0.9 persen menjadi 2.5 persen,” kata Agus.

Pewarta: Mulyana
Editor: Agus Setiawan
Copyright © ANTARA 2022