Kendari (ANTARA) - Tim SAR gabungan kembali menemukan satu pemukat ikan dalam kondisi meninggal dunia yang sebelumnya dilaporkan hilang di Teluk Kendari, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Kepala Basarnas Kendari Aris Sofingi di Kendari, Senin, mengatakan korban bernama La Mbolosi (51) ditemukan sekitar 1 kilometer dari penemuan jasad korban pertama yang juga ditemukan dalam kondisi meninggal dunia bernama Herman (47).
"Korban kedua ditemukan atas nama La Mbolosi usia 51 tahun dalam keadaan meninggal dunia sekitar 1 kilometer dari titik penemuan korban pertama di kawasan dermaga POM AL," katanya.
La Mbolosi sebelumnya dilaporkan keluar memasang pukat ikan di Teluk Kendari bersama rekannya bernama Herman pada Ahad (16/10) sekitar pukul 04.00 WITA, dengan menggunakan perahu panjang.
Baca juga: Basarnas cari dua nelayan hilang di perairan Teluk Kendari
Baca juga: SAR temukan nelayan hilang di Teluk Kendari dalam kondisi meninggal
Kebiasaan kedua korban kembali pada pukul 13.00 WITA, namun hingga pukul 18.00 WITA para korban belum juga kembali sehingga pihak keluarga melakukan pencarian serta melaporkan ke Basarnas Kendari.
Basarnas yang menerima laporan tersebut bergerak melakukan pencarian dan berhasil menemukan korban pertama yakni Herman dalam kondisi meninggal dunia, lalu dievakuasi ke Rumah Sakit Bhayangkara setempat.
Tim SAR gabungan terdiri dari personel Kantor Pencarian dan Pertolongan Kendari (KPP) Kendari, Polsek Kemaraya, SAR UHO, POM AL Kendari, Polsek KP3 Kendari, masyarakat sekitar dan keluarga para korban lalu melanjutkan pencarian terhadap La Mbolosi, namun korban ditemukan dalam kondisi meninggal dunia.
"Selanjutnya korban dievakuasi ke rumah duka di Nanga-Nanga Kecamatan Kambu Kota Kendari. Dengan ditemukan kedua korban maka operasi SAR ditutup dan seluruh unsur yang terlibat di kembalikan ke kesatuannya masing-masing," kata Aris.
Korban Herman merupakan warga Kelurahan Kemaraya, Kecamatan Kendari Barat, Kota Kendari yang sehari-hari berprofesi sebagai guru PNS di SMAN 9 Kendari. Sedangkan La Mbolosi juga berprofesi sebagai guru di MAN 1 Kendari.*
Baca juga: Polisi pindahkan jenazah nelayan di perairan Anambas
Baca juga: Tim SAR: Nelayan hilang di perairan Bintan ditemukan tewas
Pewarta: Muhammad Harianto
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2022