Menteri Perhubungan RI Budi Karya Sumadi yang memimpin 28th ASEAN Transport Ministers Meeting (ATM) itu menyampaikan kehadiran itu menunjukkan mereka memberi perhatian kepada ASEAN, khususnya Indonesia selaku tuan rumah pertemuan menhub se-ASEAN tahun ini.
“Jepang, Korea Selatan, China, dan Uni Eropa merupakan negara-negara yang memiliki kapabilitas dan pengalaman yang baik. Kita sudah memulainya, katakan kita sudah membuat MRT, membuat kereta cepat pertama kali di ASEAN. Ini menunjukkan Indonesia satu sisi pasar, tetapi juga menunjukkan bargaining (nilai tawar) di depan Korea, China, dan Uni Eropa,” kata Menhub RI saat jumpa pers di Nusa Dua, Badung, Bali, Senin.
Dalam pertemuan itu, sejumlah menteri perhubungan yang hadir langsung, di antaranya Menteri Transportasi Singapura S. Iswaran, Menteri Transportasi Malaysia Datuk Seri Wee Ka Siong, Menteri Transportasi dan Komunikasi Brunei Darussalam Pengiran Dato Shamary Mustapha, Menteri Senior Pekerjaan Umum dan Transportasi Kamboja Sun Chantol, Menteri Pekerjaan Umum dan Transportasi Laos Viengsavath Siphandone, dan Sekretaris Kementerian Transportasi Filipina Jaime Bautista.
Sementara itu, beberapa anggota ASEAN mengirim wakil menterinya, yaitu Wakil Menteri Transportasi Thailand Atirat Ratanasate, Wakil Menteri Transportasi Vietnam Le Anh Tua, Sekretaris Permanen Kementerian Transportasi dan Komunikasi Myanmar Win Khant.
Negara-negara mitra dialog ASEAN seperti Jepang dan Korea Selatan juga diwakili oleh wakil menterinya di pertemuan ATM Ke-28, sementara itu wakil menteri China menghadiri rangkaian pertemuan secara virtual.
Uni Eropa di pertemuan itu mengirim wakilnya, Direktur Jenderal Transportasi Henrik Holohei untuk hadir secara langsung di Bali.
Kemudian, Sekretariat ASEAN diwakili oleh Sekretaris Jenderal ASEAN Dato Lim Jock Hoi mengikuti seluruh rangkaian acara 28th ASEAN Transport Ministers Meeting di Bali pada 16–17 Oktober 2022.
Dalam sesi jumpa pers yang terpisah, Staf Khusus Menteri Perhubungan Bidang Manajemen, SDM, dan Kehumasan Adita Irawati menyampaikan setidaknya ada ratusan delegasi dari negara anggota ASEAN dan mitra dialog ASEAN yang hadir di pertemuan tahunan tersebut.
“Dua tahun kemarin sejak pandemi tidak sempat diadakan luring (langsung) atau hybrid, semuanya daring (virtual). Ini bisa dilaksanakan dan Indonesia bertindak sebagai ketua atau chairman. Pertemuan fisik ini ada ratusan delegasi hadir secara fisik di Bali selama lebih kurang satu minggu. Ini kabar baik untuk Bali karena bisa mendorong pariwisata di Bali,“ kata Adita.
Dalam rangkaian pertemuan ATM Ke-28 dan pertemuan pejabat senior bidang transportasi ASEAN ke-54, para menteri juga mengadakan pertemuan secara khusus dengan mitra-mitra dialognya.
Setidaknya, ada beberapa perjanjian yang disepakati oleh ASEAN dan negara mitra, khususnya Uni Eropa (EU) dalam pertemuan itu. Di puncak pertemuan ATM ke-28, ASEAN dan EU berhasil menyepakati Perjanjian Komprehensif Transportasi Udara (AE-CATA) yang telah digagas sejak 10 tahun lalu.
Tidak hanya itu, para menteri perhubungan se-ASEAN juga menyepakati sejumlah dokumen, antara lain penguatan kerja sama bidang pencarian dan pertolongan (SAR) negara anggota ASEAN, kemudian panduan tata kelola pemeliharaan lingkungan di bandara/ASEAN Guidelines on Airport Environmental Management System (EMS).
Di sektor transportasi darat, para menteri menyepakati prinsip-prinsip regulasi layanan mobilitas berbasis aplikasi untuk penumpang di kawasan ASEAN, sementara di sektor transportasi laut, para menteri menyepakati kerangka implementasi sirkulasi kontainer di kawasan (Implementation Framework to Enhance Regional Container Circulation).
Baca juga: Pertemuan menhub se-ASEAN di Bali sepakati AE-CATA dan kerja sama SAR
Baca juga: Kemenhub: Indonesia pimpin pertemuan transportasi se-ASEAN
Pewarta: Genta Tenri Mawangi
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2022