Banjir kali ini menyebabkan 105 rumah terendam dan 266 kepala keluarga dengan 925 jiwa menjadi terdampak banjir. Kondisi ini berakibat pula rentan masalah kesehatan dan ekonomi masyarakat.

Sampit (ANTARA) - Banjir di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah kembali meluas akibat meningkatkan curah hujan beberapa hari terakhir sehingga ketinggian air kembali naik, sehingga berisiko bagi keselamatan masyarakat.


"Kami sudah meminta bantuan petugas kesehatan agar memberi pelayanan kesehatan bagi masyarakat, khususnya lansia, anak kecil dan orang sakit yang rencananya akan kami evakuasi di balai desa, gedung TK lama dan rumah-rumah warga di daerah bebas banjir," kata Kepala Desa Palangan Kecamatan Kota Besi, Anastasius Delik dihubungi dari Sampit, Senin.
Data Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur akhir pekan tadi menyebut, banjir merendam 24 desa yang tersebar di enam kecamatan.

Saat itu untuk Kecamatan Kota Besi, hanya Desa Hanjalipan yang dilaporkan dilanda banjir, namun hari ini Pemerintah Desa Palangan juga menginformasikan banjir yang merendam desa mereka juga cukup dalam.

Delik mengatakan, ketinggian banjir yang merendam desanya saat ini berkisar 1 hingga 1,5 meter. Ini banjir kedua kali dalam dua bulan terakhir.

Banjir kali ini menyebabkan 105 rumah terendam dan 266 kepala keluarga dengan 925 jiwa menjadi terdampak banjir. Kondisi ini berakibat pula rentan masalah kesehatan dan ekonomi masyarakat.

Pemerintah desa juga sudah meminta bantuan dari perusahaan perkebunan kelapa sawit di desa itu untuk membantu warga, khususnya dalam hal penanganan kesehatan warga yang sakit.

"Tadi malam hujan dan ini juga sudah mendung. Kami terus mengimbau masyarakat untuk waspada karena dikhawatirkan banjir berpotensi lebih parah. Makanya kami sudah menyiapkan posko-posko bagi yang mengungsi," demikian Delik.

Sementara itu Kepala Pelaksana BPBD Kotawaringin Timur Rihel mengatakan, curah hujan masih tinggi sehingga rawan memicu banjir kembali meningkat. Untuk itu koordinasi terus ditingkatkan dengan seluruh instansi terkait.

"Kami meminta dukungan seluruh Kepala desa untuk menginformasikan perkembangan kondisi banjir dari waktu ke waktu. Informasi diharapkan tidak hanya saat terjadi banjir, tetapi juga ketika kondisi banjir berangsur surut hingga kondisi benar-benar normal dan masyarakat bisa beraktivitas dengan lancar," demikian Rihel.
Baca juga: Banjir parah kembali melanda wilayah utara Kotawaringin Timur
Baca juga: Rumah Wakil Ketua DPRD Kotim turut terendam banjir
Baca juga: Banjir di Kotim meluas rendam 22 desa

Pewarta: Norjani/Muhammad Arif Hidayat
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2022