Batam (ANTARA News) - Menteri Energi Sumber Daya dan Mineral Purnomo Yusgiantoro mengharapkan tahun 2007 beberapa daerah di Indonesia mampu memproduksi biodiesel atau bahan bakar dari biji jarak sebagai alternatif bahan bakar minyak (BBM) fosil. Mudah-mudahan tahun depan sudah mulai dapat diproduksi untuk dikomersilkan dan menjadi potensi bisnis jangka panjang yang menguntungkan, kata Yusgiantoro, di Batam, Jumat. Pengembangan teknologi tanaman jarak sebagai alternatif pengganti BBM fosil kini dilakukan di tiap-tiap daerah, terutama yang memiliki potensi pengembangan pohon jarak. Saat ini pemerintah dan masyarakat mulai menanam pohon jarak yang dapat diolah menjadi biodiesel untuk mengurangi ketergantungan terhadap BBM konvensional. Bila penanaman pohon jarak untuk alternatif pengganti bahan bakar minyak telah besar-besaran di setiap daerah, maka akan dibangun industri skala besarnya. "Tidak hanya biji jarak, kelapa sawit juga dapat dimanfaatkan untuk biodiesel," katanya. Penaman pohon jarak untuk mendukung pengembangan energi alternatif biodiesel dilakukan dengan menyiapkan kebun percobaan di beberapa daerah. Dikatakannya, pengembangan pohon jarak merupakan program percepatan untuk pemanfaatan bahan nabati sebagai biodiesel dabn pelaksanaannya harus terencana, terarah, dengan penetapan target waktu yang relatif cepat agar investasi untuk pengembangan pohon jarak dapat kembali dan memberikan keuntungan yang optimal bagi pelaku usaha agribisnis.(*)
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2006